Jakarta
–
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan pihaknya. Musim liburan sekolah seperti ini banyak percobaan penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, mengatakan modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai yang paling banyak digunakan adalah penipuan berkedok online shop.
Berdasarkan data yang dihimpun Bea Cukai pada 2023, terdapat 4.614 pengaduan penipuan mengatasnamakan Bea Cukai dengan tiga modus tertinggi, yakni penipuan berkedok online shop 50,3%, penipuan berkedok kirim hadiah 27,9%, dan penipuan berkedok pengiriman barang melalui penumpang diplomatik 16,6%.
Dalam penipuan berkedok online shop, kata Encep, pelaku sengaja menyasar pembeli barang secara online, baik pembelian dari luar negeri maupun dari dalam negeri.
“Modus ini cukup variatif, penipu biasanya mulai menawarkan barang bermerek, menawarkan jasa titipan (jastip), menjual barang yang berasal dari black market, atau menawarkan barang yang diperoleh dari lelang,” jelas Encep dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).
Encep menjelaskan ciri-ciri penipuan yang patut diwaspadai antara lain adanya pungutan yang tidak wajar, menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, penipu mengintimidasi korban, penipu meminta pembayaran menggunakan rekening pribadi. Penipuan seperti ini disebut marak terjadi di akhir pekan atau menjelang hari libur nasional.
“Hal penting yang perlu diketahui masyarakat adalah Bea Cukai tidak meminta pungutan untuk dikirimkan ke nomor rekening pribadi. Jika ada permintaan untuk dikirimkan ke rekening pribadi, dapat dipastikan hal tersebut merupakan tindak penipuan,” tegasnya.
Encep merinci beberapa tips yang dapat dilakukan agar terhindar dari penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, antara lain berbelanja di market place atau online shop terpercaya. Jika belanja dari luar negeri, aktif cek status barang kiriman pada www.beacukai.go.id/barangkirimandan mengonfirmasi kebenaran informasi ke Bea Cukai.
“Kondisi liburan seringkali dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan jangan sampai lengah,” ucapnya.
Apabila menyadari ada indikasi penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, silakan mengonfirmasi ke Bea Cukai. Masyarakat dapat menghubungi pusat kontak Bravo Bea Cukai pada 1500225 atau menghubungi kanal media resmi Bea Cukai.
(aid/fdl)