Liputan6.com, Jakarta – Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil telah menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan.
Menurut Suswono, komunikasi tersebut dilakukan melalui aplikasi pesan WhatsApp untuk mengatur jadwal pertemuan antara keduanya.
“(Komunikasi dengan Anies) Insya Allah pak Ridwan Kamil sudah ada WA-WA-an,” kata Suswono kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Meski begitu, belum diketahui kapan waktu pertemuan antara dua mantan gubernur tersebut.
“Nanti, nunggu waktu respon dari beliau,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suswono turut menanggapi isu penolakan terhadap pasangan Ridwan-Suswono (RIDO) di Jatinegara, Jakarta Timur. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Itu tidak benar. Itu framing aja. Wong saya sudah cek ke Pak RK, bener ditolak? ‘Enggak. Orang dia selfie sama saya. Saya sudah cek ke Pak Ridwan Kamil, bener? Ditolak?’, ‘enggak orang abis itu dia malah selfie sama saya’ katanya,” tegas Suswono.
Dia juga menyebutkan bahwa saat acara di Mbah Priuk, tidak ada penurunan dukungan atau tindakan negatif lainnya.
“Waktu di Mbah Priuk, juga dia sambutan sampai penuh, nggak ada disuruh-suruh turun gitu. Jadi tolonglah bikin suasana yang damai, yang nyaman demokrasi,” pungkasnya.
Ridwan Kamil Janji Lanjutkan Kebijakan Anies Gratiskan Tarif JakLingko
Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengaku akan melanjutkan kebijakan Anies Rasyid Baswedan semasa menjadi gubernur. Salah satunya yakni menggratiskan angkutan umum JakLingko.
“(JakLingko tetap gratis), semua yang baik dari Pak Anies saya pertahankan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/9/2024).
Tak hanya program yang Anies pernah buat dan laksanakan, mantan Gubernur Jawa Barat ini juga akan menjalankan program yang pernah dilakukan Gubernur Jakarta sebelumnya seperti Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi jangan membentur-benturkan perbedaan, yang baik dari Pak Jokowi dilanjutkan, yang baik dari Pak Anies dilanjutkan,” ujarnya.
“Kalau terpilih ya yang dari Pak Ahok dilanjutkan, yang baik dari Pak Heru dilanjutkan,” sambungnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, programnya nanti tidak akan ada yang berbeda dari gubernur-gubernur sebelumnya. Termasuk tarif JakLingko yang tetap gratis.
“Tidak ada yang berbeda sendiri, semua adalah keberlanjutan,” ucap RK memungkasi.
Rano Karno Fokus Urus Macet Jakarta
Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno menyinggung soal pembangunan Giant Sea Wall. Dia menilai, hal tersebut terlalu muluk-muluk untuk dijadikan gagasan terkait pencalonannya di Pilkada Jakarta.
Rano Karno menyebut, sebuah gagasan yang dibawa haruslah yang realistis, tak perlu muluk-muluk.
“Sangat realistis. Enggak usah kita muluk-muluk Giant Sea Wall. Sudah deh, saya paham Giant Sea Wall,” kata Rano Karno di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bivak Jakarta, Minggu (1/9/2024).
Dia menilai, pembangunan Giant Sea Wall harusnya menjadi program nasional, bukan menjadi program pemerintah daerah.
“Maaf nih, saya bukan belagu. Waktu saya jadi gubernur Banten, saya pernah menjadi ketua tim koordinasi Jabodetabek Punjur. Tahu saya. Memang itu perlu. Tapi itu adalah program nasional. Bukan program Pemda DKI,” jelas dia.
Lebih lanjut, dia menilai fokus gagasannya saat ini adalah memecahkan permasalahan yang ada di Jakarta seperti kemacetan hingga ketersediaan lahan di Jakarta.
“Kita ngurusin kota macet saja dulu deh. Kita enggak usah muluk. Infrastruktur jalan Jakarta sudah terbatas,” ujarnya.
“Kita mau bikin jalan baru enggak mungkin. Makanya kita lihat deh, Ancol. Pasti jalan di atas kali. Enggak bisa lagi mau ke mana. Nah sekarang kita lihat Harmoni. Padat kan? Masih ada kali yang bisa. Sudah bikin jembatan lewat atas itu. Untuk apa? Menambah akses,” sambung Rano Karno.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com