Liputan6.com, Jakarta – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, presiden terpilih Prabowo Subianto akan segera bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menyebut pertemuan akan terjadi sebelum pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,” ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Menurut Muzani, baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati. Bahkan, kata dia, Megawati menyampaikan salam kepada Prabowo dan juga sebaliknya.
Hal tersebut terungkap saat pertemuan pimpinan MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
“Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,” kata Muzani.
Prabowo Sebut Megawati Kirim Salam Lewat Menpan-RB
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengaku dirinya menerima salam dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menyapa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
“Menteri PAN-RB Bapak Azwar Anas. Tadi menyampaikan salam dari Ibu Megawati. Benar kan?” Kata Prabowo.
Azwar Anas nampak menganggukkan kepala. Para kader yang mendengar pun nampak bertepuk tangan.
Selain itu, dalam pidatonya Prabowo juga memuji ilmu politik yang dimiliki Joko Widodo (Jokowi).
“Makanya kalau ilmu kepemimpinan belajar dari orang Solo. Datang ke rumah habis itu bawa undangan mohon hadir pelantikan,” kata Prabowo.
Prabowo Belajar Politik dari Jokowi
Prabowo mengaku meski paham dengan pertahanan, namun soal politik ia belajar dari orang Solo alias Jokowi.
“Kalau urusan tentara, pertahanan tanya Prabowo, urusan politik aku datang ke orang Solo ini,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo kembali menyinggung soal orang pintar dan banyaknya fenomena podcast. Menurutnya, budaya Indonesia harus dijaga dengan menjaga kerukunan, bukan dengan budaya podcast yang tidak menjaga kerukunan.
“Maaf para profesor orang-orang pintar di mana-mana yang banyak bicara di podcast-podcast itu, saya sangat hormat sama Anda, Anda memang pintar, tapi tradisi kita harus berani, kita pertahankan budaya bangsa Indonesia sendiri,” sebut dia.
“Budaya Bangsa Indonesia, rakyat kita turun-temurun inginnya pemimpinnya rukun. Benar? Kalian suka nggak kalau pemimpin rukun kayak begini, suka?” pungkas Prabowo.