Sandiaga Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun 10%, Menhub Buka Suara


Jakarta

Sandiaga Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun 10% pada Oktober, Menhub Bilang Begini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons terkait harga tiket pesawat yang ditargetkan turun 10% pada Oktober mendatang. Target tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Budi Karya mengatakan terkait penurunan tiket pesawat tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan ke pihaknya. Dia tidak bisa memastikan kapan tiket harga pesawat bisa turun. Sebab, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi apabila ingin menurunkan harga pesawat.

“Insyaallah 10 hari lagi jadi prestasi saya. Kalau enggak ya udah yang baru dapat rezeki, tapi konsisten 4 hal itu,” kata Budi dalam acara Capaian Kinerja Sektor Transportasi selama 10 tahun, di kantor Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Dia menekankan empat syarat yang wajib dipenuhi dan dilakukan apabila harga tiket pesawat ingin turun. Pertama, pengadaan avtur harus dilakukan dengan multiprovider. Hal ini dilakukan untuk menekan monopoli harga avtur.

“Avtur yang sama dengan negara lain. Negara lain itu ada multiprovider. Saya langsung menunjuk bahwa satu provider membuat harga monopoli,” jelasnya.

Kedua, pajak untuk suku cadang. Dia menyebut Singapura dan Malaysia tidak mengenakan tarif pajak untuk suku cadang sehingga banyak pesawat yang mendarat di negara tersebut. Dengan meniadakan tarif suku cadang, Budi bilang dapat menekan biaya operasional.

“Yang lain adalah PPN (Pajak Pertambahan Nilai). PPN di pesawatnya kena 10% modal yang lain gak kena. Sekarang kan kita kemana-mana pakai (pesawat jenis) 737 itu sudah menjadi kebutuhan premium. Jadi, tidak relevan kalau dia itu dikenakan PPN,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan harga tiket pesawat domestik bakal turun 10% pada Oktober mendatang. Ia mengatakan penurunan harga tiket pesawat akan terjadi dengan pengurangan pajak yang berkontribusi pada harga tiket pesawat.

Pajak tersebut di antaranya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan ke penumpang, bea masuk suku cadang impor, serta PPN avtur.

“Tiga aspek utama itu yang sedang disimulasikan supaya nanti akhir bulan Oktober diambil keputusan sehingga harga tiket bisa turun, targetnya 10 persen,” katanya di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/9), dikutip dari CNN Indonesia.

(kil/kil)

Sumber : Detik Finance