Rosan Minta Apple Investasi Rp 15 T di RI, Kasih Waktu 1 Minggu


Jakarta

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani meminta raksasa teknologi untuk berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15,95 triliun (kurs Rp 15,95/dolar AS). Hal ini dikarenakan nilai investasi raksasa teknologi itu di RI selama ini masih tergolong sangat kecil.

Rosan mengatakan permintaan ini sudah ia sampaikan secara langsung kepada Apple. Atas permintaan itu dirinya meminta tanggapan resmi dari perusahaan secara tertulis untuk kemudian ia teruskan ke Kementerian Perindustrian.

“Kita sudah bicara dan Insyaallah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka, investasi sebesar US$ 1 miliar dolar. Untuk tahap pertama,” katanya saat rapat bersama Komisi XII di DPR, Selasa (3/12/2024) kemarin.

“Saya minta mereka memberikan itu secara tertulis. Mudah-mudahan dalam waktu mungkin satu minggu ini saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian,” ujar Rosan.

Menurutnya komitmen investasi sebesar Rp 15 triliun itu didasarkan pada asas keadilan, mengingat selama ini Indonesia sudah menjadi salah satu pasar yang besar bagi produk Apple.

“Karena kembali lagi kita mau melihat mereka. Kita lihatnya fair-nya aja lah, you (Apple) dapat asas manfaat di sini ya investasi di sini dong, ciptakan lapangan kerja juga dong di sini,” ucapnya.

“Memang terus terang investasi mereka itu masih kecil di kita, sangat kecil, dan kebetulan saya sudah berbicara dengan mereka beberapa kali dan saya sampaikan bahwa, karena saya juga berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian, bahwa investasinya ya harus lebih besar,” tambah Rosan.

Selain itu, peningkatan nilai investasi ini juga diharapkan dapat membantu RI dalam menggerakkan roda perekonomiannya hingga menciptakan lapangan kerja baru. Belum lagi jika Apple nanti menyertakan industri Indonesia dalam rantai pasok globalnya

“Juga yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini, rantai pasoknya juga pindah investasi di kita. Karena biasanya kalau sudah satu itu pindah, itu akan memberikan trigger atau trickle down efeknya kepada supplier-suppliernya itu untuk investasi di Indonesia juga,” kata Rosan.

“Mudah-mudahan dalam waktu mungkin seminggu ini saya sudah dapatkan komitmennya dari mereka karena kita juga pro aktif berbicara dengan mereka,” tegasnya.

(fdl/fdl)

Sumber : Detik Finance