Liputan6.com, Jakarta – Organisasi sayap Partai Golkar yakni Pengajian Al Hidayah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Ace Hasan Syadzily mewakili Ketum Bahlil Lahadalia mengajak agar jajaran organisasi tersebut berperan aktif mensosialisasikan program makan bergizi Prabowo-Gibran.
“Program-program seperti ini kita harus dukung bersama dan apabila pengajian Al Hidayah bisa ikut berkontribusi mensosialisasikan tentu akan sangat baik. Ini bisa kita tawarkan ke mitra terkait untuk mendukung program makanan bergizi,” tutur Ace di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Ace mengulas bagaimana ibunya yang kala itu merupakan guru ngaji berupaya mensosialisasikan program Keluarga Berencana (KB). Pasalnya, di masa lalu hal itu sangat ditentang para pemuka agama Islam lantaran dianggap melawan takdir Allah.
Sementara, nyatanya pengajian menjadi instrumen terbaik dalam mengedukasi hal-hal baik khususnya bagi kehidupan sosial.
“Indonesia hari ini tingkat stunting masih dalam kisaran 21,5 persen, karena itu saya kira tugas kita adalah bagaimana mendorong pengajian Al Hidayah yang mempunyai instrumen pengajian-pengajian ke majelis taklim-majelis taklim mensosialisasikan bagaimana kita mengatasi stunting,” jelas dia.
Ace berharap, Pengajian Al Hidayah tidak lupa dengan semangat historis bersama Partai Golkar.
“Pengajian Al Hidayah itu ya organisasi yang didirikan oleh Golkar, karena itu menghilangkan semangat historis Al Hidayah atau memisahkan Golkar dengan Al Hidaya tentu tidak tepat,” kata Ace.
Dengarkan Aspirasi Pengurus
Ketum DPP Pengajian Al Hidayah, Hetifah Sjaifudian menambahkan, selama Rapimnas pihaknya mendengarkan aspirasi dan laporan dari pengurus berbagai daerah di Indonesia.
“Secara singkat ternyata saya surprise banyak sekali inovasi yang dilakukan DPP Al Hidayah di seluruh Indonesia. Selain pengajian rutin ada kegiatan sosial, pendidikan, dan peningkatan kapasitas, termasuk kesehatan, pengembangan UMKM, dan kesejahteraan perempuan dan anak,” ungkapnya.
Selain itu, Hetifah meminta dukungan dari Partai Golkar agar Pengajian Al Hidayah dapat melakukan berbagai kegiatan atau pun meningkatkan daya pengaruh untuk berbagai hal yang menyangkut kebijakan dan politik. Dia berharap pihaknya dapat dilibatkan atas hal tersebut dan tidak hanya sekedar menjadi mesin pendulang suara partai saja.
“Organisasi kita memang organisasi sosial, tapi ketika ada kebijakan yang ada di masyarakat yang mungkin menuai kontroversi, misalnya PP Kontrasepsi atau isu kenapa mata pelajaran agama dihapuskan, nah hal seperti itu menjadi perhatian, kita harus meluruskan kalau ada kebijakan yang kurang tepat dan meluruskan di masyarakat kalau itu hoaks,” ujarnya.
Dia menegaskan, Pengajian Al Hidayah akan meningkatkan diri menjadi organisasi yang lebih progresif dan transformatif.
“Termasuk soal pemenangan pilkada nanti,” Hetifah menandaskan.