Punya Smelter, RI Bisa Tekan Impor Aluminium hingga 672 Ribu Ton


Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter bauksit atau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah Kalimantan Barat. Smelter tersebut akan menghasilkan alumina yang akan diproses lagi menjadi aluminium di smelter Inalum.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan dari kebutuhan aluminium Indonesia mencapai 1,2 juta ton, sebanyak 56% berasal dari impor atau sebanyak 672 ribu ton. Dengan adanya proyek tersebut ditargetkan dapat mengurangi impor aluminium.

“Bapak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan smelter ini akan mengurangi ketergantungan dari impor kebutuhan aluminium dalam negeri. Dari kebutuhan aluminium sebesar 1,2 juta ton, kita selalu impor hingga 56%. Ini menjadi babak baru untuk Indonesia sebagai negara industri,” ungkap dia dalam Instagram resmi @erickthohir, Selasa (24/9/2024).

Erick menjelaskan, smelter tersebut dimiliki Inalum sebesar 60% dan Antam 40%. Menurutnya smelter tersebut memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem industri aluminium dari hulu ke hilir.

“Dengan adanya smelter ini memberikan nilai tambah sampai dengan 3 kali lipat kepada ekonomi nasional dan daerah,” tuturnya.

Smelter Grade Alumina Refinery itu disebut akan menghasilkan 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.

Sebagian besar produk alumina dari SGAR phase 1 akan dijadikan bahan baku utama untuk smelter aluminium Inalum dengan kapasitas 260 ribu ton alumunium per tahun.

Smelter bauksit di Mempawah menjadi yang ketiga setelah sebelumnya Jokowi meresmikan smelter di Sumbawa dan Gresik.

“Setelah dari Sumbawa, lalu ke Gresik, hari ini Bapak Presiden Joko Widodo dan rombongan sudah tiba di Kab. Mempawah, Kalimantan Barat untuk meresmikan Smelter Grade Alumina Refinery. Smelter di Mempawah ini menjadi yang diresmikan ketiga dalam dua hari oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” pungkas Erick.

Lihat juga Video: DPR Siapkan Aturan soal Energi Terbarukan Demi Tekan Impor Migas

[Gambas:Video 20detik]

(ada/hns)

Sumber : Detik Finance