Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani perihal adanya kader partai yang melakukan pelanggaran konstitusi.
Gibran menganggap, pernyataan Puan tersebut sebagai masukan. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Puan dan sejumlah pimpinan PDIP.
“Siap terima kasih untuk masukannya, terima kasih untuk Mbak Puan dan pimpinan-pimpinan partai,” kata Gibran di Solo Paragon Mal, dikutip Jumat (31/5/2024).
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani meminta maaf atas adanya kader partai ang melakukan pelanggaran konstitusi. Hal ini disampaikan Puan saat membacakan poin nomor 7 dalam rekomendasi rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP, Minggu 26 Mei 2024.
Puan tampak sedih, berkaca-kaca, dan hampir menitikkan air mata saat membacakan sikap kader yang berbelok arah tidak sesuai perintah partai.
“Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan Maharani sambil sedikit terisak di atas podium Rakernas, di Beach City International Stadium.
Oleh karena itu, kata Puan, Rakernas PDIP merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.
“Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali,” harap Puan.
Dalam rekomendasi tersebut memang tidak disebutkan siapa kader PDIP yang melakukan penyimpangan.
Puan Nangis Saat Singgung Kader PDIP Pelanggar Konstitusi, Megawati: Piye Toh Penggede Partai Cengeng?
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyinggung, ekspresi Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang berkaca-kaca dan sempat menangis saat meminta maaf kepada rakyat ketika menyinggung ada kader yang menyimpang dan melanggar konstitusi.
Menurut Megawati, Puan tidak seharusnya menangis. Sebab, kata Megawati, Puan adalah seorang tokoh besar di PDIP, maka tidak boleh menangis.
“Saya sudah deg-dengan aja Mbak Puan tadi, karena Mbak Puan itu lebih cengeng dari saya, ini piye toh penggede-penggede partai pada cengeng?” kata Megawati saat berpidato pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Megawati meminta, kepada Puan dan seluruh kader PDIP untuk memiliki kesabaran yang besar atau yang disebutnya sebagai kesabaran revolusioner.
“Tidak perlu cengeng lah, kesabaran revolusioner!” minta Megawati Soekarnoputri.