Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global megapolitan yang progresif dan berkeadilan. Hal itu diungkapkannya saat debat perdana Pilgub Jakarta, Minggu (6/10/2024).
“Kita pastiin semua hajat hidup warga Jakarta lebih mudah dan cepat. Tata kelola pemerintah yang responsif dan manusiawi,” ujarnya.
Pramono Anung juga mengatakan, akan membuka peluang pekerjaan lebih banyak kepada Gen Z dan milenial. Ia pun mengungkapkan, akan membuka lebih banyak peluang kerja dan pelatihan bersertifikat, mulai dari public speaking hingga literasi finansial.
“Kami buka selebar-lebarnya ruang kreativitas untuk mengembangkan bakat, serta tetap memastikan adanya layanan kesehatan mental yang bersahabat,” katanya.
Sedangkan, Pramono Anung mengatakan, akan berkomitmen menjadikan Jakarta kota yang inklusif, di mana fasilitas publik, transportasi dan pendidikan ramah bagi penyandang disabilitas serta lanjut usia.
“Bagi guru honorer dan tenaga medis, kami tingkatkan kesejahteraan gaji yang layak dan akses layanan dasar, Anda adalah pahlawan yang layak mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya,” katanya.
“Mari kita bersama-sama menjadikan Jakarta rumah yang merangkul untuk semua dari unsur sederhana hingga apartemen megahnya,” imbuh Pramono Anung.
Ia juga berjanji akan akan menjadikan Jakarta sebagai kota yang memberikan kesempatan sama bagi semua warganya untuk belajar, bekerja, berkarya, hidup lebih baik.
“Insya Allah hidup di Jakarta akan 3B; berdaya, berkeadilan, berkelanjutan. karena inilah saatnya Jakarta menyala,” ucap Pramono Anung.
Atasi Persoalan PHK
Pramono Anung mengungkapkan, un/tuk Gen Z yang terkena PHK, pihaknya akan membuka hotline konseling 24 jam untuk curhat dan menyampaikan keluh kesah. Ia menyebut, untuk jangka panjang, baik Gen Z dan milenial memiliki potensi yang sangat luar biasa di sektor ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif harus ditimbulkan dan mereka mau bekerja di situ, karena para Gen Z ini, saya ini maju gubernur diajari oleh anak-anak saya, oleh teman-temannya,” ungkapnya.
“Dulu tidak pernah terbayangkan, termasuk persoalan ekonomi kreatif. Saya diajak ke car free day, ada tukang foto yang ternyata mereka besar sekali komunitasnya dan mendapatkan penghasilan dari situ,” jelas Pramono Anung.
(*)