Prabowo Targetkan Swasembada Pangan 4 Tahun Lagi, Mentan: Bisa Dicapai


Jakarta

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yakin target Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia swasembada pangan dalam empat tahun dapat tercapai. Dengan begitu, Indonesia tidak bergantung pada impor pangan.

“Kalau target beliau 4 tahun, kami yakin. Sangat yakin, bahwa itu bisa dicapai,” kata Amran ditemui di Kementerian Pertanian, Kamis (17/10/2024).

Amran mengatakan sebelumnya saat dia memimpi Kementan pada periode 2014 sampai 2019, Indonesian disebut telah swasembada beras. Dengan capaian itu Indonesia pun bisa mendapatkan penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization).

“Dulu kita swasembada, itu 3 tahun dan itu 4 kali. Kita mendapatkan penghargaan dari FAO. Jadi penghargaan food security terbaik dunia. Itu kebanggaan kita semua, dan itu bagian dari kerja keras teman-teman,” jelasnya.

Ke depan, Amran menargetkan Indonesia bisa kembali swasembada beras dan jagung. Sebanyak dua komoditas itu yang menjadi prioritas.

“Beras terutama, nomor 1. Kemudian jagung, satu-satu kita beresin. Yang paling penting adalah pangan. Pangan paling penting, paling utama beras. Kalau ini tidak ada, bisa bermasalah negeri ini. Itu sangat penting,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjanji membawa Indonesia mencapai swasembada pangan. Ia yakin target tersebut bisa dicapai empat tahun setelah dia dilantik pada 20 Oktober 2024.

“Saudara-saudara, tidak ada pilihan. Kita harus swasembada pangan dan saya yakin dan percaya kita akan swasembada pangan paling lambat empat tahun setelah saya menerima mandat 20 Oktober,” katanya dalam acara Investor Daily Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).

Swasembada pangan adalah upaya agar Indonesia tidak ketergantungan impor. Pasalnya, Indonesia akan kesulitan jika masih ketergantungan impor pangan dan dunia mengalami krisis.

“Dari awal saya ingatkan bahwa kalo kita ketergantungan impor, kalau terjadi krisis bagaimana? Ternyata terjadi krisis Covid. Negara-negara eksportir pangan hentikan ekspornya. India, Vietnam, Thailand, Kamboja,” ujarnya.

(ada/ara)

Sumber : Detik Finance