Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, mengaku tidak masalah jika dirinya mendapatkan nilai 11. Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres ke-VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
“Jadi saya enggak ada masalah, diberi nilai 11 enggak apa-apa, sungguh, sungguh. Saya enggak apa-apa, karena rakyat beri nilai saya 58,58%,” kata Prabowo.
Tidak hanya itu, Prabowo juga mengaku mendapat hinaan dan ejekan. Namun dia menyatakan tidak masalah. Sebab, Prabowo mengaku telah menyerahkan jiwa dan nyawa untuk bangsa.
Selain itu, Prabowo mengucapkan rasa terima kasih kepada PAN yang telah setia bersamanya yang telah menelan kekalahan selama tiga kali pada pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya.
“Karena tadi, kita bertindak, kita bergerak, kita berkiprah, kita mengabdi. Karena kita ingin perbaiki hidup rakyat kita. Saudara-saudara berkorban di politik, ini hari libur kalau tidak salah, iya kan. Orang lain bersantai-santai, ini hari istirahat, orang-orang politik berpolitik di malam istirahat,” ujar Prabowo.
“Dan saudara berkorban. Tadi ada yang urunan, mengabdi terus, urunan terus, kemudian kalau ada niat, iya kan. Kekayaan negara dan bangsa ini aset-asetnya kalau memang harus diberi, izin-izin tambang konsesi-konsesi, apa salahnya kalau diberikan kepada mereka-mereka yang setia kepada bangsa dan negara?” sambungnya.
Menurut Prabowo, tidak ada salahnya jika memberikan kepada mereka-mereka yang selalu bekerja untuk rakyat. Seperti mendirikan sekolah, universitas hingga membuat rumah sakit.
“Apa salah ya kita perkuat ekonomi ya? Orang-orang yang cinta rakyat dan tanah air apa salah ya? Dan mari juga kita mawas diri, waspada. Kita harus ingat sejarah kita, ratusan tahun, semua suku bangsa di negara ini, kita selalu diganggu oleh kekuatan-kekuatan asing, dipecah belah, dan mari kita belajar dari sejarah. Jangan mau kita terus dipecah belah,” ucap Prabowo.
Prabowo Sebut Rakyat Butuh Pemimpin yang Rukun
Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai saat ini masyarakat membutuhkan pemimpin dan elite politik yang rukun, bersatu, dan bukan selalu mencari-cari kesalahan.
Karena, menurutnya, semua tokoh pemimpin dipastikan mempunyai dan memiliki kesalahan. Sehingga, dirinya pun sempat ingin buka-bukaan.
“Pasti ada kesalahn, semua tokoh pemimpin pasti ada kesalahan, mau buka bukaan? Mau? Jangan. Karena kita ini kita ini ingin yang terbaik, ingin baik, rakyat buruh kedamaian, kerukunan ketenangan rakyat butuh pemimpinnya bekerja sama,” kata Prabowo.
“Kita terbuka, dan kita tidak, kita termasuk golongan sesuai ajaran ustad-ustad, guru kita diberi pelajaran oleh mereka yang besarkan kita. Seorang pejuang, seorang pendekar harus berani. Tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam,” pungkasnya.
Keluarkan Jurus Silat di Kongres PAN
Prabowo sempat mengeluarkan jurus silat andalannya sesaat sebelum memberikan sambutannya. Hal ini bermula ketika mic yang ingin digunakan untuk memberikan sambutan itu tidak nyala.
Kemudian, Prabowo mencoba untuk mengetuk-ngetuk mic tersebut agar bisa hidup kembali. Tak lama kemudian, mic itu pun berhasil bunyi kembali dan bisa digunakan setelah adanya seorang teknisi yang membetulkan.
Meski sudah menyala, Prabowo tidak langsung memberikan sambutan. Ketua Umum Partai Gerindra ini justru malah mengetuk-ngetuk mic dengan beberapa kali ketukan.
Setelahnya, tiba-tiba saja Prabowo langsung berdiri di samping podium tempat ia memberikan sambutan. Menteri Pertahanan ini langsung mengeluarkan jurus silat andalannya.
Seketika, para kader PAN yang hadir di lokasi pun langsung memberikan tepuk tangan.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com