Liputan6.com, Jakarta – DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak membantah ada upaya Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengintervensi obok Kongres PDIP.
Juru Bicara DPP PDIP Chico Hakim memastikan, siapa pun pihak yang berusaha mengganggu partai termasuk Kongres PDIP, akan dilawan oleh semua kader.
“Prinsipnya pihak mana pun yang mengganggu partai kami dengan cara cara hasut dan fitnah dan mencoba mendiskreditkan Ketua Umum kami, akan kami lawan,” kata Chico saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2024).
Diketahui, PDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP melalui suksesi Sekretaris Jenderal mengganti Hasto Kristiyanto.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menjawab pertanyaan awak media mengenai kabar Jokowi mau mengacak-acak kongres PDIP lewat pergantian sekjen PDIP.
“Pertanyaan anda yang pertama. Saya rasa kita tidak berbeda pendapat. Jadi, indikasi yang anda sampaikan itu kami tidak akan membantah,” kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (19/12).
Deddy meminta awak media untuk memeriksa isu tersebut secara mendalam. Namun, lanjut Deddy, di internal PDIP isu itu sudah berkembang luas dan sengaja diembuskan oleh berbagai pihak.
“Tetapi kami tidak akan ingin menyebut nama di sini karena nama itu tidak layak lagi disebut kalau menurut kami,” jelas Deddy.
Deddy juga menanggapi pertanyaan awak media terkait pernyataan Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri yang mewanti-wanti kader Partai agar tidak bermain dua kaki. Deddy enggan berbicara banyak mengenai siapa pihak yang bermain dua kaki itu di PDIP.
“Kalau soal dua kaki memang pasti ada di mana-mana dua kaki. Karena bisa semua punya dua kaki untuk berdiri. Kalau satu kaki pasti pegal,” kata dia.
“Jadi, saya kira saya tidak akan lebih jauh karena Ibu Mega sudah berbicara soal itu. Dan saya tidak perlu merespons lebih jauh,” tambah Deddy.
Telusuri Penyebar Spanduk yang Menyerang Megawati
Menjelang kongres PDI Perjuangan (PDIP), beredar spanduk-spanduk provokatif yang menyerang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy memastikan pihaknya akan mengusut dan menelusuri pembuat spanduk tersebut.
“Kita telusuri, jelas aksi pemasangan spanduk ini sangat terorganisir,” kata Ronny kepada wartawan, Sabtu (21/12/2024).
BACA JUGA:Sikap Sejumlah Kader PDIP soal Ada Pihak yang Ingin Ganggu Internal PartaiTerkait dugaan otak di balik penyebaran spanduk, Ronny tidak menyebutkan nama. Namun ia menduga pelaku adalah pihak yang terganggu dengan ketegasan Megawati.
“Siapa pelakunya? Dugaan saya adalah pihak-pihak yang merasa terganggu dengan ketegasan dan konsistensi Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap persoalan-persoalan kebangsaan,” ucap Ronny.
Menurut Ronny, pihaknya telah membuat laporan ke pihak kepolisian belum diterima.
“Kami sudah mencoba membuat laporan polisi di SPKT Polda Metro Jaya, tapi belum diterima. Tapi kami tetap meminta aparat kepolisian bertindak, karena itu adalah bentuk provokasi.” pungkas Ronny.
Pihak DPP PDI Perjuangan (PDIP) sebelumnya mempermasalahkan beredarnya spanduk-spanduk bernada negatif bermunculan jelang kongres partai yang akan digelar tahun depan.
Berdasarkan pantauan Jumat (20/12/2024), sejumlah spanduk terpajang di sejumlah lokasi di Jakarta yang mempelesetkan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Partai Demokrasi Ilegal Indonesia (PDIP).
Dalam spanduk berwarna merah itu juga terlihat adanya wajah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, dalam spanduk itu juga bertuliskan DPP PDIP 2019-2024 legal sesuai UU nomor 2 Tahun 2011 Tentang Parpol. Kemudian, tertulis juga DPP PDIP 2024-2025 ilegal karena tanpa kongres.
Selanjutnya, ada juga tulisan dalam spanduk itu yakni SK Menkumham No.M.HH-05 AH.11.02 Tahun 2024 ilegal. Dalam spanduk itu juga tertulis dengan huruf capital dan besar yaitu ‘MEGAWATI ILEGAL’.