Jakarta
–
Pemerintah Brasil menemukan 163 warga negara China yang bekerja dalam kondisi seperti perbudakan di sebuah lokasi konstruksi pabrik milik produsen kendaraan listrik China, BYD, di negara bagian Bahia, Brasil.
“Kami menemukan bahwa pekerjaan dari 163 pekerja ini dilakukan dalam kondisi mirip perbudakan,” katanya Inspektur Ketenagakerjaan Brasil Liane Durao dalam konferensi pers Senin lalu.
Mengutip CNN, Rabu (25/12), Liane Durao mengatakan bahwa para pekerja tersebut direkrut di China oleh perusahaan lain dan dibawa ke Brasil secara tidak teratur.
Di mana para pekerja tersebut bekerja berjam-jam melebihi batas yang diizinkan oleh hukum Brasil, kadang-kadang selama tujuh hari dalam seminggu, sambil ditempatkan dalam kondisi yang digambarkan sebagai kondisi kerja yang memprihatinkan, serta pelanggaran tenaga kerja lainnya.
“Para pekerja harus meminta izin untuk meninggalkan tempat tinggal mereka, dan setidaknya 107 dari mereka juga paspornya ditahan oleh pemberi kerja mereka,” kata Liane Durao.
Adapun dalam sebuah pernyataan, BYD mengatakan telah memutus hubungan dengan perusahaan yang merekrut para pekerja tersebut.
BYD menambahkan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan memberikan bantuan kepada para pekerja. Meski begitu, pihak berwenang tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan yang terlibat dalam perekrutan pekerja tersebut.
(rrd/rrd)