Mentan Temukan Keselarasan Model Korporasi Pertanian Padi RI dengan Arkansas

Jakarta

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian dengan pendekatan clustering dan pemanfaatan teknologi modern. Rancangan pertanian padi korporasi yang diusungnya ini sejalan dengan konsep Corporatized Modern Rice Farming yang sukses diterapkan di Arkansas, Amerika Serikat.

Salah satu pertanian korporasi yang ditinjau Amran di Arkansas adalah Brantley Farming Co. Korporasi ini telah berkembang pesat dan merefleksikan tren global mengenai konsolidasi lahan serta optimalisasi teknologi pertanian.

“Perubahan signifikan di wilayah tersebut terjadi berkat transformasi dari model pertanian skala kecil yang dikelola keluarga (small scale family-owned rice farm operation) menjadi pengelolaan skala besar berbasis korporasi. Pengadopsian teknologi modern dalam setiap tahap produksi turut menjadi faktor kunci yang membuat sentra pertanian padi Arkansas mampu bersaing di pasar global,” jelasnya dalam keterangan resmi Kementan, Selasa (17/9/2024).

Adapun salah satu ciri khas dari pertanian korporasi Brantley Farming Co di Arkansas adalah investasi bersama dalam kelompok untuk mengintegrasikan teknologi pertanian presisi (precision agriculture). Dengan menggunakan traktor dan drone yang dipandu GPS serta citra satelit, petani dapat mengoptimalkan proses tanam, irigasi, serta aplikasi pestisida dan pupuk. Selain itu, otomatisasi dalam penanaman, penyemprotan, hingga pemanenan mampu menekan kebutuhan tenaga kerja dan biaya produksi secara signifikan.

Lebih lanjut, analisis berbasis big data digunakan untuk manajemen tanah, prediksi hasil panen, dan pemantauan efektivitas input produksi seperti varietas bibit padi unggul. Konsep ini juga mengadopsi integrasi vertikal yang menggabungkan usaha budi daya dengan pengolahan dan pemasaran, termasuk ekspor.

Di Indonesia, Mentan Amran mulai mengimplementasikan konsep korporasi pertanian ini sebagai solusi strategis untuk mencapai swasembada pangan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah membangun lahan pertanian baru seluas tiga juta hektare melalui optimalisasi lahan suboptimal, termasuk lahan rawa di Merauke, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Amran melihat Arkansas sebagai mitra strategis untuk mendukung pengembangan pertanian korporasi padi di Indonesia. Dengan optimisme yang tinggi, ia berharap kerja sama ini dapat mempercepat adopsi teknologi modern di Tanah Air, memperkuat sektor pertanian, dan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen pangan global.

(ega/ega)

Sumber : Detik Finance