Luhut Mau Kumpulkan Investor-Pengusaha Dunia di JCC, Bahas Masalah Ini


Jakarta
– Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan kembali menggelar acara tingkat internasional,
Indonesian International Sustainability Forum
(ISF), pada 4-6 September 2024 mendatang.

ISF merupakan wadah yang mempertemukan para investor, pengusaha global, menteri negara atau perwakilan pemerintahan negara sahabat, hingga pakar ahli untuk membahas mengenai isu-isu ekonomi keberlanjutan dan penanganan perubahan iklim.

Dengan begitu melalui acara ini nantinya, pemerintah dari berbagai negara dan dunia usaha dapat membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau dunia.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pemerintah berencana untuk menjadikan pagelaran ISF sebagai acara rutin tahunan dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya.

Sebab menurutnya Indonesia merupakan salah satu negara yang terbukti sukses dalam mengembangkan pembangunan keberlanjutan atau sustainability, hingga penanganan perubahan iklim. Indonesia juga merupakan negara yang berhasil mengamankan kesepakatan pendanaan transisi energi dari berbagai pihak dalam bentuk kerja sama JETP (Just Energy Transition Partnership).

“Kita mau membuat ISF ini menjadi agenda tahunan yang kita harapkan akan bisa menghasilkan berbagai macam tindak lanjut. Karena Indonesia merupakan salah satu di dunia yang sangat sukses dalam meningkatkan sustainability tadi itu, dalam climate change, dalam tadi JETP, dalam banyak hal yang saya kira setiap tahun topiknya bisa diganti-ganti,” kata Luhut dalam acara Konferensi Pers ISF 2024 yang disampaikan melalui Zoom, Kamis (29/8/2024).

Luhut mengatakan untuk saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan apakah ke depannya ISF akan digelar di Jakarta atau Bali mengingat sebelumnya di kawasan ini juga pernah diselenggarakan acara tingkat internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022 lalu hingga World Water Forum 2024.

“Kita masih berpikir apakah nanti ini di Jakarta atau nanti kita lakukan yearly di Bali. Karena Bali akan kita perbaiki mengenai quality tourism di Bali sehingga betul-betul nanti bisa dilakukan di bali,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan pagelaran ISF tahun ini diperkirakan akan menjadi acara terkait pembangunan keberlanjutan dan penanganan perubahan iklim terbesar kedua di Asia Pasifik.

“Jadi secara persiapan, hari ini terus menerus kita persiapkan dengan baik. Insyaallah acara ini dari sisi peserta akan menjadi acara sustainability atau climate relate nomor dua terbesar di Asia Pasifik setelah COP29 di Azerbaijan,” kata Rachmat.

“Jadi hari ini kita punya registrant sudah lebih dari 8 ribu orang yang akan menghadiri acara ini. Tentunya nanti akan dibagi kegiatannya, ada yang high level plenary dan juga tentunya ada yang lebih open ke publik yaitu tematik session dan pameran atau expo-nya,” ucapnya lagi.

Rachmat menyebut dalam acara ISF 2024 nanti juga akan berlangsung beberapa kegiatan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman berbagai pihak, seperti contoh MoU ekspor listrik RI ke Singapura. Di luar itu acara ini juga akan diisi kegiatan pertemuan tingkat tinggi lainnya.

“Saat ini ada beberapa MoU juga. Tentunya kalau dari forum internasional tujuan utamanya adalah membangun komunikasi dengan para-para peserta jadi hari ini ada beberapa high level plenary yang kita siapkan ada 10, kemudian 15 tematik session dan ada 7 roundtables event dengan mencakup berbagai hal,” ucapnya.

(fdl/fdl)

Sumber : Detik Finance