Jakarta
–
PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI mengangkut 32 juta ton barang pada semester I-2024. Mayoritas komoditas yang diangkut perusahaan plat merah itu adalah ‘emas hitam’ alias batu bara.
VP Public Relations KAI Anne Purba, menjelaskan pengangkutan 32.872.889 ton barang terhitung meningkat 7% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023. Jumlah pengangkutan kala itu mencapai 30.726.894 ton barang. Menurut Anne, ada sejumlah penyebab jumlah barang yang diangkut KAI meroket.
“Pertumbuhan angkutan barang tersebut ditopang oleh adanya penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta penambahan gerbong dalam satu rangkaiannya. Hal ini sebagai dampak terus meningkatnya permintaan pelanggan atas angkutan barang menggunakan kereta api,” kata Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2024).
Anne menjelaskan bahwa 80% dari 32 juta ton barang yang diangkut adalah komoditas batu bara. Angkutan batu bara terkonsentrasi di wilayah operasional KAI yang terletak di Sumatera Selatan. Anne mengatakan hampir seluruh komoditas, baik batu bara ataupun non batu bara, menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan berkisar dari 5% hingga 71% pada 2024.
Di sisi lain, Anne juga menjelaskan performa ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan kereta api barang KAI juga meningkat. Pada semester I-2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta api barang mencapai 94,04%, ini meningkat dibanding semester I-2023 yakni 92,31%. Sementara tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta api barang pada semester I-2024 mencapai 89,67%, ini juga meningkat dibandingkan performa KAI pada semester I-2023 yakni 86,88%.
“Perbaikan performa ketepatan waktu kereta api ini diraih melalui peningkatan mutu kinerja operasional secara keseluruhan termasuk perawatan sarana dan prasarana. Ketepatan waktu merupakan salah satu keunggulan dari transportasi kereta api yang bebas macet, sehingga diminati oleh para pelanggan termasuk pengusaha komoditas,” beber Anne.
KAI melayani pengantaran berbagai komoditas angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, bahan bakar minyak (BBM), crude palm oil (CPO), pupuk, retail, dan lainnya. Menurut Anne, angkutan barang lewat kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang profesional.
Anne menjelaskan bahwa kereta api juga memiliki kapasitas pengangkutan yang besar. Satu gerbong kereta bisa mengangkut 50 ton atau sekitar 2 truk kontainer muatan. Satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan bahkan dapat menarik 60 gerbong atau 3 ribu ton barang sekaligus. Jika dikonversi, perlu sekitar 120 truk untuk mengangkat 3 ribu ton barang.
“Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global,” pungkas Anne.
(ara/ara)