Liputan6.com, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ronny Talapessy menyoroti langkah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung ke Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) untuk memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pilgub di wilayah tersebut.
Ronny menilai, langkah jokowi tersebut menunjukkan elektabilitas kandidat yang didukungnya yakni Ridwan Kamil di Jakarta dan Ahmad Luthfi di Jawa Tengah sedang terancam, bahkan merosot.
“Melihat Jokowi turun gunung, itu tanda elektabilitas RK dan Luthfi memang sedang terancam dan merosot. Survei-survei terakhir kan memang hasilnya saling susul menyusul,” kata Ronny, dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).
Ronny menyebut, dengan adanya peran Jokowi pada Pilgub Jakarta dan Pilgub Jateng, menandakan strategi PDI Perjuangan dalam memenangkan pasangan Cagub-Cawagub Jakarta Pramono Anung-Rano Karno serta pasangan Cagub-Cawagub Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi berjalan dengan baik.
“Terbukti di Jakarta dan Jateng, dari survei awal kami tertinggal cukup jauh, ternyata mulai menyalip dan memimpin. Jadi kami akan terus bekerja keras menyapa rakyat, dari pintu ke pintu,” jelas dia.
Lebih lanjut, Ronny menegaskan, tim pemenangan Pramono-Rano Karno dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi terus militan turun ke masyarakat.
“Justru di sisa waktu ini kita akan semakin intens bergerak, meyakinkan rakyat, bahwa calon-calon yang kami usung, yang kami persembahkan untuk rakyat, adalah memang figur-figur terbaik, putra-putri terbaik di republik ini, individu-individu yang sudah teruji kerja-kerjanya, yang memang punya kualitas dan kualifikasi sebagai pemimpin,” tegas dia.
“Pada akhirnya rakyat yang akan menentukan nanti,” imbuh Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional DPP PDIP tersebut menandaskan.
Respons Gerindra
Sementara itu, Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade merespons anggapan yang menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sampai turun gunung dukung cagub Jakarta Ridwan Kamil karena elektabilitasnya turun. Andre menyatakan, Jokowi punya hak politik untuk menentukan dukungan.
Andre tak ambil pusing dengan komentar yang menyebut elektabilitas Ridwan Kamil menurun. Menurutnya, semua berhak berkomentar di negara demokrasi.
“Ya, semua orang kan berhak mengomentari apa pun ini kan negara demokrasi yang jelas, menurut kami ya Pak Jokowi punya hak ya pilihan politik untuk menentukan dukungan,” kata Andre di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/11/2024).
“Karena Pak Jokowi merupakan bagian rakyat Indonesia, siapapun juga termasuk teman-teman wartawan, juga punya hak kalau ingin memberikan dukungan kepada Kang Emil. Jadi kalau orang yang berkomentar apapun ya kita hormati komentar,” sambungnya.
Optimistis Hanya RK Solusi untuk Jakarta
Soal pengaruh Jokowi bisa meningkatkan elektabilitas Ridwan Kamil, Andre optimis masyarakat Jakarta tahu mana kandidat yang punya rekam jejak mumpuni.
“Kami optimistis bahwa masyarakat DKI ini ingin mengurai kemacetan, ingin Jakarta baru, Jakarta maju dan yang punya rekam jejak yang punya kapabilitas yang punya kinerja yang terukur, ya Ridwan Kamil jawabannya,” katanya.
Menurutnya, sosok Ridwan Kamil bisa bersinergi dengan pemerintah pusat. Dengan begitu, pembangunan di Jakarta bisa lebih mudah.
“Apalagi Ridwan Kamil ini ya bisa bersinergi dengan pemerintah pusat gitu loh, sehingga pembangunan daerah khusus Jakarta lebih akan efektif dan lebih-lebih bagus ke depannya,” pungkasnya.
Respons RK Soal Elektabilitasnya Turun
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta. Ia mengakui jika hasil survei beberapa lembaga elektabilitasnya masih naik turun.
“Ah naik turun ya. Jadi kalau lihat survei itu seperti perkiraan cuaca begitu ya. Harus direspon kalau baik apa jawabannya, teruslah bekerja lebih giat lebih semangat,” ujar Ridwan seusai bertemu Presiden ke-7 Joko Widodo di Solo, Jumat (1/11/2024).
Demikian juga saat hasil survei tersebut menunjukkan angka yang baik. Dia mengatakan tetap harus bekerja dan tidak boleh lengah.
“Kalau surveinya baik jangan lelah, jangan lengah. Teruslah bekerja terus, jadi sama aja mau bagus mau jelek survei itu bukan penentu takdir,” ungkapnya.
Menurutnya, hasil survei hanya untuk mengevaluasi per hari ini.
“Naik turun kan, tapi mayoritasnya di posisi lebih banyak menangnya,” tandasnya.
Reporter: Alma Fikhasari/Muhammad Genantan Saputra
Merdeka.com