Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyindir partai politik yang banyak mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk maju di Pilgub Sumatera Utara.
Djarot mempertanyakan, apakah dukungan terhadap Bobby Nasution karena kapabilitasnya atau sebab sosok mertuanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menjawab hal itu, Jokowi tidak ambil pusing. Menurut Jokowi, banyaknya partai politik mendukung menantunya disebut karena elektabilitas Bobby sendiri.
“Biasanya yang dilihat elektabilitas,” kata Jokowi saat ditanya awak media di Lampung, Kamis (11/7/2024).
Namun terkait detailnya, Jokowi meminta awak media langsung menanyakan sendiri ke setiap partai yang mendukung Bobby. Jokowi meyakini, ketua-ketua partai saat menjatuhkan dukungan tersebut sudah melalui hitungan yang matang.
“Tanyakan partai-partai. Partai itu pinter-pinter, apalagi ketuanya,” ujar Jokowi.
Senada dengan itu, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan yang ikut dalam kunjungan Presiden ke Lampung, mengatakan pilihan mendukung Bobby karena menjadi sosok yang berpeluang menang di Pilgub Sumut 2024.
“Kita pilih yang menang dong,” ucap politikus yang akrab disapa Zulhas.
Diketahui, menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution dipastikan maju sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024. Bobby yang masih menjabat sebagai Wali Kota Medan ini mendapat dukungan dari sejumlah partai politik.
Hingga Selasa (9/7/2024) setidaknya ada lima parpol yang telah mendukung Bobby dalam Pilkada Sumut 2024, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, dan PKB.
Melihat komposisi partai yang mendukungnya, terlihat mayoritas tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024.
Banyak Parpol Dukung Bobby di Pilkada Sumut, PDIP: Itu karena Bobby atau Pengaruh Mertuanya
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyindir banyaknya partai politik yang mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2024.
Djarot mempertanyakan partai politik yang mendukung Bobby apakah tertarik karena sosok dan prestasi Bobby Nasution atau karena pengaruh mertuanya yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pilkada Sumut ya, untuk Mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya,” kata Djarot kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Diketahui, Bobby sudah mendapat dukungan secara resmi dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara partai lain seperti NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mempertimbangkan untuk mendukung Bobby.
Menurut Djarot, meski sudah didukung oleh banyak partai politik, belum tentu menjadi faktor kemenangan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024. Semua tergantung rakyat yang memilih.
“Maka sebab itu, kita lebih banyak mendengarkan suara rakyat di sana, menghendakinya seperti apa. Jadi belum tentu juga pendukung partai yang banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, super koalisi kek atau super apa ya, gemuk banget gitu ya, itu belum tentu juga (menang). Karena yang menentukan kan rakyat juga,” ujar Djarot.
“Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya (Jokowi)?” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Djarot, PDIP masih memiliki peluang untuk mengusung kadernya sendiri. Namun, partainya tetap membuka komunikasi dengan partai lain untuk di Pilgub Sumut 2024. “Ya kita lihat saja, kita lihat saja nanti,” kata Djarot.
“Artinya apa, di Sumatara Utara, PDI Perjuangan ini relatif aman ya. Artinya bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai-partai yang belum bergabung ke sono (dukung Bobby),” ujar Djarot.