Jakarta
–
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimistis ekonomi daerahnya akan meningkat hingga 6-7% walau ibu kota pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Sri Haryati, mengatakan ekonomi Jakarta tumbuh 4,78% dari bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi pada Juni sebesar 2,23%. Menurutnya, apabila inflasi di Jakarta tak terkendali, ekonomi RI bisa terpuruk.
“Jakarta sebagaimana kita ketahui adalah pusat perekonomian Indonesia menyumbang 16-17%, yang terakhir 16,96% dari ekonominya Jakarta,” kata Sri dalam acara Press Conference & Sosialisasi JITEX 2024 di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Dengan demikian, Jakarta masih punya peran vital meski ibu kota pindah ke IKN. Sebagai upaya menjaga keberlangsungan ekonomi di Jakarta dan menuju Jakarta Global City usai pemindahan ibu kota, Pemprov DKI bekerja sama dengan PT PricewaterhouseCoopers (PWC) Consulting Indonesia.
“Berdasarkan studi yang kita lakukan bersama PWC, disampaikan bahwa walaupun ibu kota pindah, jika strategi-strategi yang kita lakukan dapat kita lakukan dengan baik, bahkan pertumbuhan ekonomi kita bisa naik ke 6-7%” ujarnya.
Sri mengatakan, saat ini Jakarta berada di posisi 74 dari 156 kota global menurut Global City Index (GCI). Demi mewujudkan Jakarta yang kompetitif sebagai global city, pihaknya diminta untuk bekerja sama dengan sejumlah stakeholder, salah satunya Kearney Global Management Consulting Firm.
Dari sana, dilakukan identifikasi terkait bagian-bagian mana dari Jakarta yang perlu ditingkatkan agar peringkat terus naik. Ditemukan salah satunya yakni perlu didorong perkembangan aktivitas perdagangan yang merupakan komponen paling besar dari struktur ekonomi Jakarta.
“Karena kalau lihat dari struktur ekonomi Jakarta saat ini yang paling besar tetap di trading. Nah kalau lihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau yang bisa kita sebut investasi. Investasi kita itu masih sekitar 30%. Ini yang perlu kita tingkatkan,” kata Sri.
Untuk mendorong hal tersebut, ada sejumlah strategi yang disiapkan untuk mendorong ekonomi Jakarta, antara lain bagaimana pengembangan perdagangan, pameran, pariwisata, dan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak ekonomi Jakarta ke depan. Hal ini termasuk mendorong pelaksanaan acara-acara berskala internasional di Jakarta.
“Kami di sini sesuai arahan Pak Gubernur (Heru Budi Hartono), Pak Sekda (Joko Agus Setyono) adalah bagaimana Jakarta terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang terkait dalam menciptakan event-event yang sifatnya internasional,” pungkasnya.
(fdl/fdl)