Bahlil Bantah Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI!


Jakarta

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membantah tudingan adanya kerja paksa di industri nikel Indonesia. Menurutnya hal itu adalah kampanye hitam yang bertujuan merusak reputasi Indonesia.

“Nggak ada kerja paksa. Saya kan setiap bulan waktu saya Menteri Investasi turun. Ini hanya black campaign aja kok, tenang aja,” tegasnya ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, ditulis Jumat (11/10/2024).

Menurutnya, banyak negara lain yang merasa lebih hebat dari Indonesia, namun sebenarnya tidak lebih hebat. “Di negara luar itu yang merasa semua paling hebat. Mohon maaf, mereka bukan lebih baik daripada kita,” lanjutnya.

Bahlil percaya dengan kekayaan yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi negara dengan pendapatan per kapita tinggi. Dengan begitu diharapkan dapat masuk daftar 10 besar negara maju.

“Indonesia ke depan akan menjadi negara dalam pendapatan per kapita tinggi, GDP tinggi dan kita mampu menjadi nomor 10 terbaik dalam GDP,” pungkasnya.

Tudingan Kerja Paksa

Mengutip dari Asia Times, Departemen Tenaga Kerja AS memasukkan nikel Indonesia ke daftar produk yang dibuat menggunakan kerja paksa. Laporan tersebut menyebutkan industri nikel di Indonesia tidak memiliki landasan hukum atau peraturan langsung.

Informasi ini didapat oleh AS dari liputan pers dan berbagai laporan oleh LSM tentang kondisi kerja di pabrik peleburan nikel yang terkonsentrasi di Sulawesi dan Maluku, Indonesia timur.

Perusahaan-perusahaan nikel itu dimiliki dengan kemitraan antara China dan Indonesia. Laporan AS menyebut para pekerja dari kedua negara tersebut diduga menghadapi pemotongan upah yang sewenang-wenang, kekerasan, lembur paksa, dan pengawasan terus-menerus.

Pekerja China juga diduga menghadapi penyitaan paspor dan pembatasan pergerakan mereka. Sumber Asia Times yang merupakan pekerja di peleburan nikel itu juga mengonfirmasi kondisi tersebut.

Menurut penelitian Trend Asia, organisasi berbasis di Jakarta yang menangani kecelakaan pada industri Nikel pada 2015 dan 2023 ,sekitar 91 pekerja meninggal dalam kecelakaan fatal di tempat kerja yang terkait dengan industri pemurnian nikel.

Kecelakaan terburuk terjadi pada Desember 2023 ketika ledakan peleburan yang menewaskan 21 pekerja, terdiri dari 13 orang Indonesia dan 8 orang Cina.

Simak Video: Bertemu MBZ, Jokowi Tawarkan Proyek Financial Center IKN-Investasi Nikel

[Gambas:Video 20detik]

(ada/ara)

Sumber : Detik Finance