Australia Target 82% Pakai Energi Listrik Terbarukan, Bagaimana Nasib PLTU?


Sydney

Australia memiliki target besar dalam transisi energi ke energi terbarukan. Sebesar 82% ditargetkan Australia akan menggunakan energi listrik terbarukan pada 2030. Lantas bagaimana nasib dari pembangkit listrik tenaga uap atau tenaga batubara (PLTU)?

Asisten Menteri Perubahan Iklim dan Energi Senator Hon Jennny McAllister mengatakan Australia sendiri terus mengembangkan teknologi energi terbarukan untuk mencapai target tersebut. Bersamaan dengan itu penggunaan bahan bakar fosil dalam pembangkit tenaga listrik diyakini akan menurun dengan sendirinya.

“Secara khusus, proyeksi yang diberikan oleh pasar energi kami adalah bahwa kami melihat adanya penurunan yang sangat signifikan dalam kontribusi pembangkit listrik tenaga batu bara antara saat ini dan tahun 2035,” kata dia ditemui di kantornya, Wentworth Avenue, Surry Hills, Sydney, dikutip Rabu (22/5/2024).

Jadi menurutnya operasional dari PLTU akan berkurang dengan sendiri berbarengan transisi energi yang terus digalakkan. Untuk itu, Jenny mengatakan target 82% energi terbarukan mudah untuk dicapai.

“Itu sebabnya, banyak upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Australia untuk memastikan bahwa investasi pada kapasitas pembangkit listrik baru dilakukan mulai saat ini hingga tahun 2035,” terang dia.

Ada dua inisiatif penting dilakukan untuk mewujudkan penggunaan energi terbarukan. Pertama transisi energi yang terus didukung dan diwujudkan dalam bentuk sebuah aksi nyata.

“Berkaitan dengan pembangkit, keduanya dirancang untuk mendorong investasi yang diperlukan sehingga kita memiliki sistem energi yang aman dan terjangkau,” pungkasnya.

Sebelumnya, Duta Besar Australia untuk Perubahan Iklim, Kristin Tilley juga telah mengatakan bahwa pemerintah Australia menargetkan jaringan listrik nasional di sana telah menggunakan energi terbarukan sebesar 82% pada 2030.

“Jadi ketika pemerintah masuk pada tahun 2022, jumlahnya sekitar 32% dari energi terbarukan. Oleh karena itu, mereka mempunyai target bahwa dalam waktu delapan tahun, mereka harus meningkatkan menjadi 82% energi terbarukan,” kata dia ditemui di Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2025).

Dalam mencapai target itu ada berbagai cara yang dilakukan selain dekarbonisasi, tetapi investasi besar-besaran pada industri energi dalam negerinya.

(ada/rrd)

Sumber : Detik Finance