Antusiasme Wanita Pengusaha Sambut Pesta Rakyat UMKM 22 Juli di JCC

Jakarta

Potret peran aktif PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif direalisasikan melalui dukungan nyata perusahaan terhadap pengembangan UMKM di Indonesia, termasuk bagi perempuan wirausaha.

Hal ini terlihat dari mayoritas pelaku UMKM binaan Sampoerna adalah perempuan, yang memperoleh pendampingan komprehensif melalui program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) dengan jangkauan di seluruh Indonesia.

Komitmen ini sejalan dengan salah satu target pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pemberdayaan perempuan wirausaha. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI (Kemenkop UKM), jumlah UMKM nasional tercatat sebesar 65 juta UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 64 juta merupakan usaha mikro, serta sebanyak 60% dari usaha mikro tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Direktur Sampoerna Elvira Lianita menjelaskan komitmen peran aktif Sampoerna dalam pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan salah satunya diwujudkan melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan UMKM yang komprehensif, di mana sebagian besarnya adalah perempuan wirausaha.

Keterlibatan perempuan wirausaha dalam sektor UMKM juga tidak hanya sebagai pemilik maupun pengelola usaha, melainkan juga berperan dalam pemberdayaan komunitas lokal dengan membangun jaringan dan kerja sama antar perempuan. Hal ini turut mendorong pemberdayaan perempuan agar lebih berdaya saing.

“Sebagian besar anggota SETC dan SRC adalah perempuan. Para perempuan wirausaha ini tidak hanya mengembangkan usaha untuk diri mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan lingkungan usaha yang lebih inklusif dan suportif bagi sesama perempuan wirausaha lainnya,” terang Elvira, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2024).

Terdekat, sebagai salah satu wujud komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Sampoerna akan menggelar Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia pada 22 Juli 2024 yang berlokasi di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Acara ini juga digelar untuk merayakan perjalanan Sampoerna tumbuh bersama para pemangku kepentingan, terutama pelaku UMKM.

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.000 pelaku UMKM binaan Sampoerna melalui program SETC dan SRC. Ajang yang bertema ‘Konsisten Mendukung UMKM, Memperkuat Pengembangan SDM dan Ekonomi Kerakyatan, bagi Indonesia Maju!’ ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan usaha, berjejaring, dan memperluas akses pasar hingga ke tingkat global.

“Harapannya, para pelaku UMKM di Indonesia dapat semakin solid dan maju bersama untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Pada kegiatan ini, para UMKM yang hadir adalah mereka yang berhasil mengembangkan usahanya alias ‘naik kelas’. Ada pemilik toko kelontong SRC yang berhasil mengembangkan usahanya dan turut membuka lapangan kerja di sekitarnya. Ada juga pemilik usaha UMKM yang berhasil ‘pecah telor’ hingga produknya mendapatkan pengakuan internasional.

Elvira melanjutkan Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia menjadi kesempatan baik bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan jejaring, meningkatkan motivasi dan semangat juang untuk jadi lebih baik.

“Selain itu, yang tidak kalah penting ialah meningkatkan wawasan melalui pelatihan dan diskusi panel dari para ahli dan pemerintah,” tutur Elvira.

Antusiasme Sambut Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia

Sejumlah pelaku UMKM binaan lewat program SETC, SRC dan HOPE menyambut antusias ajang Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia. Salah satu perempuan wirausaha binaan SETC yang merupakan pemilik usaha Super Roti di Semarang, Jawa Tengah, Ismiyati (48) mengaku antusias menyambut acara Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia.

Bergabung dengan SETC sejak tahun 2016, kini, Super Roti menjadi salah satu usaha yang berhasil masuk ke sejumlah pasar luar negeri. Bahkan, produknya menjadi pemenang ajang kompetisi internasional dalam kreasi kuliner roti di Paris, Perancis pada April 2024 lalu.

Pelaku UMKM binaan SETC ini unggul dari sekitar 3.500 peserta dari 150 negara.

Ismiyati mengapresiasi berbagai pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh SETC. Pasalnya, sejak bergabung dengan SETC, usaha Super Roti konsisten menunjukkan perkembangan yang positif.

Sejumlah pelatihan yang diberikan oleh SETC terbukti nyata dapat meningkatkan kualitas produk, menambah peluang kolaborasi, dan memperluas akses pasar melalui penjualan daring.

“SETC banyak mendampingi perjalanan usaha saya. Misalnya, saya butuh pelatihan apa, saya bisa usul untuk diadakan,” papar Ismi.

“Bahkan, ketika saya mau ke Prancis itu, SETC membantu saya memoles brosur Super Roti, mulai dari dibantu membuat konsepnya hingga diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Dukungannya luar biasa,” sambungnya.

Adapun, SETC sebagai program kewirausahaan yang terintegrasi dan bertujuan untuk memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM, telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 72.000 peserta dari seluruh Indonesia.

Antusiasme menyambut Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia juga disuarakan pemilik SRC Rizky di Cipadu, Tangerang Wirdani Nasution karena selalu ingin belajar untuk lebih maju. Program SRC telah memberikan kesempatan belajar sekaligus meningkatkan kesejahteraan Wirdani dan keluarga.

Wirdani bergabung dengan SRC sejak 2018 dan kini bisa memiliki kebun karet di kampung halaman dan mempekerjakan karyawan berkat kesuksesan usahanya. Setelah bergabung dengan SRC dan mengikuti berbagai pelatihan dan pendampingan yang diberikan, ia dapat membenahi tokonya dan mampu meningkatkan pendapatannya.

“Yang paling berkesan bagi saya itu ilmu yang diajarkan. Kalau kita belajar dari (pusat) pelatihan itu mahal, tetapi kalau sama Sampoerna itu (ilmu yang diperoleh) gratis. Saya juga belajar dari teman-teman sesama pemilik toko SRC,” ujar Wirdani.

Toko SRC Rizky juga menyediakan rak ‘Pojok Lokal’ yang membantu para ibu-ibu pelaku UMKM di sekitarnya untuk memasarkan produk dan jajanan mereka di tokonya. Wirdani juga selalu menjalin komunikasi yang membangun bagi para pelaku UMKM dengan memberikan masukan agar produk yang dititipkan di ‘Pojok Lokal’ dapat menjadi lebih baik agar lebih laris dijual.

Sebagai konteks, SRC merupakan program pemberdayaan UMKM toko kelontong yang terpadu, mulai dari edukasi dan pendampingan langsung di toko serta manajemen keuangan, pengembangan bisnis, dan digitalisasi. Melalui Ekosistem Digital AYO by SRC, program ini telah membina lebih dari 250.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Saya sudah menanti acara Pesta Rakyat pada bulan Juli mendatang. Saya yakin bahwa saya dapat berjejaring dan saling bertukar ide, informasi, dan pengalaman dengan pelaku UMKM lainnya dari berbagai daerah, sehingga usaha kami dapat sama-sama berkembang,” pungkasnya.

(hnu/ega)

Sumber : Detik Finance