Jakarta, CNN Indonesia
—
Brigadir DK petugas patwal mobil berpelat RI 36 milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad kembali bertugas usai mendapat sanksi teguran.
Diketahui, anggota tersebut mendapat sanksi teguran buntut aksinya yang diduga arogan saat melakukan pengawalan viral di media sosial.
“Yang bersangkutan sudah diberikan sanksi tindakan disiplin sesuai tingkat kesalahan berupa teguran keras untuk memperbaiki perilaku,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono kepada wartawan, Senin (13/1).
“Setelah ini bertugas kembali seperti biasa namun tetap dalam pengawasan,” imbuhnya.
Disampaikan Argo, pihaknya juga telah meminta keterangan dari sopir taksi yang diduga menjadi sasaran aksi arogan anggota patwal.
Dalam klarifikasi tersebut, sopir taksi menyatakan saat kejadian tak ada ucapan kasar ataupun aksi arogan yang dilakukan oleh anggota.
“Hasil klarifikasi saudara IK pengemudi taksi silverbird, bahwa tidak ada ucapan anggota yang berbunyi kasar/arogan hanya isyarat tangan untuk segera maju karena saat itu posisi kendaraan sedang berhenti di tengah,” tutur Argo.
Lebih lanjut, Argo menuturkan usai peristiwa ini pihaknya akan melakukan evaluasi terkait aturan pengawalan. Tujuannya, untuk memastikan tidak ada aksi arogan yang dilakukan anggota saat bertugas.
“Evaluasi pasti, sedang kita buat nota ke jajaran terkait teknis pengawalan agar pedomani SOP khususnya hal yang sifatnya tidak humanis atau arogan,” ujarnya.
Sebelumnya, Raffi Ahmad selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni mengonfirmasi dirinya merupakan pengguna mobil pejabat berpelat RI 36.
“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan,” ujar Raffi Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Sabtu (11/1).
Namun, kata dia, pada saat kejadian dirinya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemputnya.
Raffi menerangkan kejadian itu berawal saat mobil tersebut dalam perjalanan untuk menjemput dirinya. Kemudian, terdapat taksi Alphard berwarna hitam di depan rangkaian kendaraan tersebut. Tak jauh dari taksi itu, ada pula truk yang sedang berhenti di tengah jalan.
Taksi Alphard hitam itu lalu mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil yang berada di jalur tersebut. Pengemudi taksi dan mobil yang hampir terserempet itu, ujar Raffi, sempat membuka jendela dan saling adu argumen.
Terkait peristiwa itu, Ditlantas Polda Metro Jaya pun meminta maaf atas gestur dari petugas patwal tersebut dan berjanji menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi.
“Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ucap Argo, Jumat (10/1).
(dis/ugo)