Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, partainya butuh waktu lebih lama untuk memutuskan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang bakal diusung partainya di tiga wilayah untuk Pilkada 2024 ini.
Adapun yang dimaksud yaitu Pilkada Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
“Kami membuat satgas ya, satgas ini secara efektif melakukan komunikasi dengan seluruh partnernya dan termasuk mencari titik-titik kerjasama, dan bicara DKI, Jabar dan Jateng ini memang kita masih perlu waktu lagi,” kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
AHY menyebut, berbagai pertimbangan mempengaruhi belum diumumkannya bakal calon kepala daerah yang bakal diusung Demokrat di DKI Jakarta, Jabar, dan Jateng. Salah satunya, ihwal kans kemenangan.
“Prinsip dasarnya adalah kami terus menghitung kans kemenangan. Saya yakin setiap partai politik tidak hanya ingin sekedar mengikuti Pilkada, tapi ingin menjadi bagian kemenangan,” kata dia.
Menurutnya, kerja sama politik untuk Pilkada Jakarta, Jabar dan Jateng masih sangat dinamis. Artinya, kata dia ada potensi dan alternatif lain yang perlu dihitung dengan baik.
“Kami Partai Demokrat juga tidak ingin gegabah, terlalu cepat tapi tidak matang, enggak bagus. Terlalu lambat dan ketinggalan, rugi sekali, jadi artinya harus pas its all about timing,” ucapnya.
Saling Beririsan
AHY menyatakan, DKI Jakarta, Jabar dan Jateng saling beririsan satu sama lain. Terlebih, kata dia tarikan DKI Jakarta dengan Jabar punya korelasi paling tinggi.
Oleh sebab itu, AHY bilang partainya terus melakukan penghitungan melalui survei. AHY berujar Partai Demokrat secara kualitatif juga akan berbicara kepada simpul-simpul konstituen terlebih dahulu.
“Kalau Demokrat sendiri prinsipnya adalah kalau ada kader terbaik dan siap secara elektabilitas, logistik dan lain sebagainya, maka kami juga akan mengajukan,” ujar dia.
Soal Isu Politik Dinasti di Pilkada
Pilkada Jakarta dan Banten 2024 menuai banyak sorotan. Pasalnya, dua daerah itu disebut berpotensi terjadi politik dinasti. Di Jakarta ada wacana anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep akan maju Pilgub, sementara di Banten ada dinasti dari Ratu Atut Chosiyah yakni Airin Rahmi Diany.
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, dinasti politik tak akan terjadi, sebab masyarakat kini melek informasi sehingga tak mudah memilih hanya karena politik dinasti.
“Paling penting kan bagaimana kita memastikan, masyarakat dapat informasi secara utuh. Jadi, beliau beliau juga tau nggak segampang itu juga (memilih politik dinasti,” kata Herzaky di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jumat (7/6/2024).
Menurut Herzaky, faktor keluarga atau orang tua bukan faktor utama politikus berhasil, melainkan juga kerja keras.
“Kita juga jangan hanya melihat karena dia anak si ini atau si itu, liat juga bagaimana perjuangannya, dan lihat juga banyak loh yang gagal,” kata dia.
“Hari ini kalau nggak kerja keras, tidak dekat dengan rakyat, tidak berusaha dengan optimal nggak bisa juga. Jadi kalau kami lihat nggak lah, kalau kita bicara apakah banten identik dengan politik dinasti ya nggak juga ,” pungkasnya.