Sosok Sudaryono di Mata Ketua NU Jepara: Baru Ketemu Sudah Akrab

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara, KH Charis Rahman menilai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono yang saat ini tengah digadang-gadang menjadi calon gubernur dalam Pilgub Jateng merupakan sosok yang supel dan sederhana.

Hal itu disampaikan KH. Charis usai menerima kunjungan Sudaryono di kediaman pribadinya di Jepara, Jawa Tengah, Senin (27/5/2024) malam. Bahkan, kata dia, pertemuannya dengan Sudaryono memberi kesan yang mendalam bagi dirinya sendiri.

“Saya baru ketemu Mas Dar (Sudaryono) sekali tapi sudah terasa akrab sekali,” kata KH Charis Rahman di kediamannya.

Apalagi, kata KH Charis, Mas Dar, sapaan akrab Sudaryono ini masih muda dan memiliki ide dan gagasan yang cemerlang. Untuk itu, kata dia, jika nantinya Sudaryono terpilih menjadi gubernur maka akan membawa Jawa Tengah lebih maju dan mapan.

“Andaikan saya perempuan, saya jatuh cinta. Itu dari segi rupa, kalau ide-ide, jenengan tahu sendiri,” ujar KH Charis menegaskan.

Sudaryono beserta rombongan sampai di kediaman Kiai Charis di Jepara pada pukul 21.00 WIB. Pertemuan antara Sudaryono dan KH Charis itu berlangsung semarak hingga tanpa terasa mereka sudah asyik berbincang-bincang selama satu jam.

Menurut KH Charis, kedatangan Sudaryono di rumahnya ini hanya silaturrahmi biasa. Meski begitu, ia menjelaskan, Sudaryono sempat meminta nasehat bagaimana menghadapi Pemilihan Gubernur Jateng 2024.

“Berhubungan dengan Pilkada, iya, tapi, posisi saya bukan orang partai. Silaturrahmi minta masukan-masukan. Saya sampaikan yang saya punya. Tentu ada, nasehat,” terang KH Charis.

 

2 dari 2 halaman

Belajar dengan Tokoh Tokoh NU

Sementara itu, Sudaryono mengungkap alasan bertamu ke kediaman Ketua NU Kabupaten Jepara tersebut. Menurutnya, sebagai partai nasionalis-religius, Partai Gerindra punya kepentingan mendukung dan membesarkan islam moderat di Tanah Air.

“Kami adalah partai yang fatsun politiknya mendukung dan membesarkan islam yang toleran. NU adalah organisasi Islam yang toleran, menjaga kerukunan dan juga punya misi menekan macam-macam ekstrimisme dan fanatisme tertentu. Kami mendukung Islam rahmatan lil alamin, Islam moderat, yaitu NU,” beber Sudaryono.

Sehingga, Sudaryono mengaku ingin banyak belajar dari tokoh-tokoh NU di Jateng tentang moderasi dalam beragama.

“Ini yang kita cari, kita keliling dari kabupaten ke kabupaten kan mencari wisdom (kebijaksanaan). Alhamdulillah saya mendapatkan wisdom dari beliau, kebijaksanan dalam memimpin, dalam politik. Kita mendapat banyak nasehat dan masukan dari beliau, termasuk juga nasehat kalau maju Gubernur nanti begini dan begitu. Saya kira itu positif,” tegas Mas Dar.



Sumber : Liputan 6