Jakarta
–
Menteri Koordinator Airlangga Hartarto menyampaikan upaya Indonesia dalam menjaga perekonomian di tengah ketidakpastian global dalam Nikkei Forum 2024 di Tokyo. Dalam acara yang bertajuk ‘Future of Asia’ tersebut, ia juga menyampaikan berbagai peluang berinvestasi di Indonesia.
“Selama pandemi COVID-19, yang belum pernah terjadi sebelumnya, perekonomian Indonesia mampu menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di dunia. Sejak kuartal kedua tahun 2021, perekonomian Indonesia terus berada pada tingkat pertumbuhan rata-rata year on year dalam kisaran 5%,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).
Hal ini disampaikannya dalam acara Nikkei Forum 2024 di Tokyo di hadapan para pemimpin global, serta para ahli ekonomi dan akademisi dari kawasan Asia-Pasifik. Airlangga hadir mewakili Presiden RI Joko Widodo.
Airlangga menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 mencatatkan angka 5,11% (yoy). Capaian ini diikuti dengan tingkat inflasi pada bulan April 2024 sebesar 3,00% (yoy), tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Selanjutnya, PDB per kapita Indonesia juga cenderung meningkat sejak pandemi dengan target pendapatan per kapita USD 5.500 pada tahun ini.
“Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui stabilitas politik dan sosial. Tentu saja hal ini merupakan sebuah kondisi yang sangat baik bagi para investor maupun para pelaku bisnis dan pelaku ekonomi,” papar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang melakukan transisi secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan berbagai program. Ia menyebut transformasi ekonomi yang menjadi agenda utama Jokowi akan terus dilaksanakan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Adapun arah kebijakan transformasi ekonomi ditempuh untuk menghindari middle income trap dalam 20 tahun ke depan melalui dua skenario. Pertama, Transformatif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2041. Kedua, Optimis dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2038.
Selain kebijakan transformasi ekonomi, reformasi struktural juga akan terus dilakukan Pemerintah untuk tetap menjaga iklim investasi melalui kemudahan prosedur berusaha. Salah satunya melalui implementasi penuh Undang-Undang Cipta Kerja.
“Untuk mendukung reformasi struktural, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses untuk menjadi anggota OECD. Dengan mengadopsi standar OECD, diharapkan mampu mendukung pencapaian target PDB per kapita sebesar USD 30.300 pada tahun 2045,” ungkap Airlangga.
Simak Video “Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Tembus 8%, Ini Kata Airlangga“