Liputan6.com, Jakarta Plt Ketua Umum PPP, M Mardiono angkat bicar soal ada pihak luar ingin maju sebagai calon ketua umum partainya.
Menurut dia, mereka harus menjadi kader PPP terlebih dahulu dan mengikuti AD/ART yang berlaku.
“Tidak adalah partai politik yang kemudian menutup orang lain, kita terbuka. Tetapi memang ada mekanisme di dalam anggaran dasar, anggaran dan tradisi. Bukan hanya suatu mekanisme,” kata Mardiono usai Mukernas PPP di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/12/2024) malam.
“Bahwa kemudian ada wacana ya misalnya yang saat ini tidak menjadi kader, kemudian ingin masuk di partai. Itu boleh kita secara terbuka. Tapi memang ada prosesnya,” sambungnya.
Dia menilai, tak rasional jika ada orang luar ingin memimpin atau menjadi ketua umum PPP tapi tidak tahu kondisi internal.
“Kan juga tidak mungkin ya kalau orang yang belum tahu tentang PPP tetapi akan memimpin PPP, kira-kira rasional atau tidak? Orang yang belum tahu tentang dinamika, tentang tradisi politik, tentang karakteristik politik kemudian orang itu misalnya akan memimpin,” ungkapnya.
Mardiono Sangsi Ada Kader Baru Bisa Memimpin
Menurutnya, tidak ada juga partai politik lain yang sudah lama eksis tiba-tiba dipimpin orang di luar partai.
“Dan saya belum pernah ada lihat partai-partai politik lama atau yang eksis saat ini kemudian tiba-tiba orang lain, misalnya yang saya sebut orang lain namanya kader baru, kemudian tiba-tiba memimpin. Itu menurut pandangan pikiran saya dan rekan-rekan memang sulit untuk bisa dipahami,” tegasnya.
“Kader yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi ini saja belum tentu bisa memahami secara totalitas, apalagi misalnya orang lain. Tetapi sekali lagi tidak menutup. Bahwa di dalam muktamar itu kemudian atas hal kesepakatan, yes. Tapi kesepakatan itu tidak boleh keluar dari haluan-haluan konstitusi sebuah partai,” imbuhnya.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi menyebut, selalu ada kemungkinan terhadap tokoh baru untuk memimpin PPP di Muktamar 2025. Menurut dia, PPP adalah partai terbuka yang memiliki segudang tokoh internal yang memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin partai. Namun demikian, semua bergantung pada keputusan semua peserta muktamar.
“PPP memiliki sejumlah tokoh internal yang potensial seperti Gus Taj Yasin, Sandiaga Uno, Amir Uskara, Rusli Efendi, Achmad Baidowi dan lainnya. Mereka mempunyai kapasitas dan kesempatan untuk memimpin partai, dan semua tergantung peserta muktamar 2025 mendatang,” kata pria karib disapa Gus Arwani dalam keterangan diterima, Sabtu (14/12/2024).
Buka Peluang Tokoh Baru Pimpin PPP, Sekjen: Demi Kejayaan Partai
Gus Arwani menyebut, banyak ketua PPP di tingkat wilayah yang terbukti berhasil memimpin partai di daerah. Mereka bisa menaikkan suara PPP di daerahnya, maka tidak salah jika para ketua wilayah berpotemsi dan peluang untuk memimpin partai di tingkat pusat.
“PPP memiliki Andi Sumangaruka yang merupakan Gubernur Sulawesi Tenggara Terpilih. Ada juga Ketua DPW PPP Jambi Fadhil Arief dan Ketua DPW Yogyakarta M Yazid dan banyak lagi yang berhasil menaikkan suara PPP pada Pemilu 2024 lalu,” tutur Arwani.
Tak sebatas itu, Arwani menyampaikan PPP juga membuka kemungkinan tokoh eksternal maju sebagai Ketum Partai jika para muktamirin sepakat memilihnya. Tokoh seperti Gus Syaifullah Yusuf yang pernah menjadi kader PPP juga bisa diusung jika dikehendaki Muktamirin.
“Kita semua harus membuka peluang kepada tokoh yang punya komitmen kuat untuk membesarkan partai ini. Dan semua kader harus solid untuk duduk bersama, bicara untuk mengembalikan kejayaan partai,” tambah Arwani.
Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com