Jakarta
–
Presiden Prabowo Subianto berencana mencetak 3 juta hektare sawah demi mengejar target swasembada pangan. Terkait ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan siap mendukung program tersebut dalam hal penyediaan pupuk.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya akan memastikan ketersediaan pupuk tetap terjaga. Penyaluran pupuk juga akan diperhatikan sehingga sampai ke pihak-pihak yang membutuhkan.
Rahmad juga menyampaikan dukungan berupa pembangunan fasilitas pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat. Tahun ini Pupuk Indonesia sedang mengurus masalah izin pada proyek tersebut.
“Kemudian terkait dengan 3 juta hektare yang tadi disampaikan, kita juga dalam pengembangan ke depan, mengembangkan pabrik baru yang sedang kita gagas di Fakfak, sedang kita kembangkan, sedang dalam proses menyelesaikan perizinan-perizinannya,” katanya saat dijumpai di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
Total investasi pada proyek tersebut ditafsir mencapai Rp 25 triliun. Rahmad menargetkan pabrik pupuk di Fakfak mulai dibangun tahun 2025.
“Di Fakfak itu sekitar Rp 25 triliun lah. Tahun ini kita mudah-mudahan seluruh perizinan selesai tahun ini, tahun depan kita mulai bangun,” ujarnya.
Selain itu, pabrik-pabrik produsen pupuk NPK juga akan dikembangkan oleh Pupuk Indonesia. Ia menyatakan siap menambah kapasitas produksi untuk menyambut perluasan lahan tani.
Terkait tambahan kebutuhan pupuk dalam program cetak sawah 3 juta hektare, Rahmad belum bisa merincinya. Yang jelas pihaknya akan memastikan ketersediaan pupuk akan terjaga.
“Kita akan tambah kapasitas produksi NPK, kita cukup banyak di dalam 5 tahun ini. Tapi untuk urea, kan kita udah ekspor, jadi saya rasa urea kita cukup. Yang diperlukan untuk urea ini mengganti pabrik yang sudah tidak efisien menjadi yang lebih efisien. Kalau NPK secara bertahap akan kita tambah,” tutupnya.
(ily/kil)