Liputan6.com, Jakarta – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mengetahui detil soal maksud kedatangan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Pramono Anung ke rumah Ketum Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Ketanegera IV, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Menurut dia, Pramono hadir untuk langsung bertemu dengan Prabowo.
“Saya belum bisa menyampaikan tentang hal tersebut (soal pertemuan Pramono-Prabowo),” ujar Dasco di Jakarta seperti dikutip Rabu (16/10/2024).
Saat disinggug awak media apakah pembicaraan dalam pertemuan itu mengenai masuknya PDIP ke kabinet pemerintahan yang baru, Dasco hanya memberi sinyal sudah ada komunikasi.
“Ada beberapa komunikasi,” singkat dia.
Dasco berjanji pada waktu yang tepat, dirinya akan mengungkapkan kepada publik. Dia pun meminta awak media sedikit bersabar. Menurut dia, masih ada waktu hingga 19 Oktober terkait finalisasi susunan kabinet Prabowo-Gibran.
“Mungkin masih ada satu, dua nanti yang dinamis sampai dengan tanggal 18 Oktoner atau terakhir 19 Oktober, itu mungkin masih ada beberapa pertimbangan-pertimbangan,” jelas Dasco.
Selain itu, dia juga meminta publik bersabar soal rencana pertemuan Prabowo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Kita minta media bersabar untuk menunggu hal tersebut (pertemuan Prabowo-Megawati),” imbuh dia.
Lebih lanjut, Dasco membantah kedatangan Pramono ke rumah Prabowo juga terkait Pilgub Jakarta. Pramono diketahui merupakan Cagub Jakarta dari PDIP yang akan melawan Ridwan Kamil yang diusung Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
“Jangan ngomongin Pilkada, enggak ada ngomongin Pilkada,” ucap Dasco.
Pramono Anung Sosok yang Diterima Semua Pihak
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Pramono Anung – Rano Karno, Chico Hakim menjelaskan maksud kedatangan Pramono Anung ke kediaman Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara Jakarta.
Menurut dia, Pramono hadir bukan karena akan dimandat sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran, melainkan hendak menyampaikan pesan untuk Prabowo dari Keta Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Mas Pram bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto semata-mata sebagai pembawa pesan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Chico melalui keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).
Chico menegaskan, hadirnya Pramono menjadi bukti sosoknya adalah seorang yang bisa diterima oleh siapa pun di kalangan politik mana pun. Tugasnya, sebagai pembawa pesan atau komunikator antar pihak.
“Ini membuktikan bahwa benar Mas Pram adalah orang yang selalu diterima semua pihak dalam tataran politik atas dan sebagai komunikator yang baik,” jelas Chico.
Chico memastikan, tidak ada kata mundur bagi Pram untuk Pilgub Jakarta 2024. Artinya, Pramono dan Rano Karno akan terus maju dalam kontestasi politik di Pilkada 2024.
“Kaitan dengan pertanyaaan seputar Pilkada, Mas Pram tetap “fight” sebagai Calon Gubernur, bukan sebagai Calon Menteri,” jelas dia.
Terakhir, Chico membocorkan ada sebuah pesan yang dibawa oleh Pramono sepulangnya dari Rumah Kertanegara, yakni doa agar Pilkada 2024 bisa berjalan lancar dan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 Oktober nanti bisa berjalan baik.
“Pak Prabowo dan Mas Pram saling mendoakan, baik untuk kelancaran Pelantikan Presiden juga untuk kelancaran kontestasi Pilkada DKI Jakarta,” dia menandasi.
Kata Puan soal Tak Ada Kader PDIP Dipanggil Prabowo
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal tidak ada kader PDIP dipanggil menghadap Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto jelang penyusunan kabinet.
“Ya berarti enggak dipanggil, ya udah itu aja,” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Meski demikian, Puan memastikan hubungan PDIP dengan Prabowo sangat baik.
“Baik sekali, selalu berkomunikasi, ya seperti juga di DPR kita baik-baik selalu menjalin komunikasi, kita akan selalu membangun Indonesia bersama dan tidak ada hal-hal yang kemudian sepertinya kita berbeda, kita akan sama sama membangun Indonesia,” kata dia.
Ia juga memastikan pertemuan Prabowo-Megawati akan segera terjadi.
“Pasti InsyaAllah akan bertemu,” ucap Puan.
Oleh karena itu, Puan memastikan sebelum pelantikan semua hal terkait kabinet masih bisa terjadi.
“Insya Allah semuanya mungkin terjadi,” tutup Puan Maharani.