Jakarta
–
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang juga Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan lima tantangan yang bakal dihadapi Indonesia. Hal itu disampaikan Perry di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Seminar Nasional ISEI 2024.
Perry menjelaskan, tantangan yang pertama adalah perubahan siklus ekonomi keuangan yang semakin cepat dan berisiko menimbulkan kerentanan. Dalam hal ini ia menyebut kebijakan publik dan stabilitas makro ekonomi perlu dijaga.
“Kami terus membahas berbagai tantangan-tantangan ini. Kami melihat terdapat lima tantangan strategis ke depan. Pertama perubahan siklus ekonomi keuangan yang semakin cepat dan berisiko menimbulkan kerentanan. Itulah kenapa kebijakan publik stabilitas makro ekonomi perlu dijaga,” kata Perry, disiarkan YouTube PP ISEI, Kamis (19/9/2024).
Tantangan kedua adalah pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dunia dari Amerika Serikat ke negara-negara lainnya. Ia menilai Indonesia perlu melakukan hilirisasi hingga reformasi struktural terkait hal tersebut.
“Kedua, pergeseran pola sumber pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat ke Tiongkok, Indonesia dan India. Itulah kenapa hilirisasi, reformasi struktural perlu dilakukan,” imbuhnya.
Ketiga, perubahan demografi di negara-negara maju dengan populasi yang kian menua. Sementara demografi Indonesia justru didominasi oleh kaum milenial.
Hal ini berkaitan dengan tantangan keempat, yaitu perkembangan digitalisasi yang pesat. Perry mengingatkan perlunya pengembangan digitalisasi untuk generasi mendatang
“Ketiga perubahan demografi yang semakin menua di negara maju, tapi milenial di negara kita. Itulah salah satunya kenapa digitalisasu perlu didorong untuk our future generation,” jelas dia.
Kelima, tantangan yang berkaitan dengan inklusi dan ekonomi hijau. Perry menyebut kehadiran ISEI berperan dalam memberikan masukan-masukan kebijakan.
“Kelima adalah inklusi ekonomi hijau untuk UMKM. Oleh karena itu, ISEI berada untuk memberikan masukan-masukan kebijakan. Dengan berbagai dinamika tantangan dari waktu ke waktu, ISEI merespons dengan memperkuat peran strategisnya untuk ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutupnya.
(ily/das)