Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly angkat bicara soal posisi partainya untuk bergabung atau tidak ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Menurutnya, PDIP selalu berupaya membantu setiap periode pemerintahan dalam bentuk apapun.
“Bukan (gabung KIM atau tidak). Kita akan membantu setiap pemerintahan untuk membangun bangsa ini. Yang baik itu harus kita dukung,” tutur Yasonna di Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Belakangan, rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto semakin menguat.
Yasonna mengatakan, hal itu akan diatur oleh Sekjen partai masing-masing.
“Kan seperti yang dikatakan Pak Sekjen Gerindra, akan ada. Kita nantikan, kapan itu ya sekjen masing-masing yang atur. Karena Bu Mega masih di Rusia, dari Rusia ke Uzbek (Uzbekistan),” jelas dia.
Yang jelas, kata Yasonna, pembahasan yang nanti akan diulas oleh Megawati dan Prabowo hanya diketahui keduanya.
“Ya nggak tahu (bahas bergabung KIM atau tidak), kan ibu yang atur,” Yasonna menandaskan
PDIP Pastikan Pertemuan Megawati dengan Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah memastikan pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto sebelum pelantikan presiden.
Diketahui, Prabowo akan dilantik sebagai presiden terpilih pada periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Pertemuan Ibu Ketua Umum dengan Bapak Prabowo, Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari. Karena pelantikan tanggal 20 Oktober sudah di depan mata kita bersama,” kata Said Abdullah kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
“Kita semua bersiap-siap untuk menyambut Presiden terpilih dilantik tanggal 20 Oktober dan insyaallah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” sambungnya.
Kemudian, saat disinggung soal apakah dengan pertemuan nanti PDIP akan melunak atau berada di luar pemerintahan, ia mengatakan hal itu tetap menunggu hasil pertemuan ketua umum partai politik tersebut.
Menyamakan Visi
“Kita menunggu bagaimana kedua beliau ini menyamakan visinya ke depan merawat Indonesia, memajukan Indonesia, memakmurkan kita semua, rakyat Indonesia,” ujar Said.
“Kalau itu punya kesamaan, insyaallah kami melihatnya bagi PDI Perjuangan, baik di dalam maupun di luar sama saja,” tambahnya.
Ia pun memastikan, PDIP tidak akan marah apabila tidak dikasih jatah menteri pada pemerintahan mendatang.
“Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri atau sebaliknya, PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek. Itu tidak ada ceritanya,” tegas Said.