Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) yang juga merupakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan sejumlah pernyataan saat acara pembukaan Munas V Organisasi Sayap PKB, Perempuan Bangsa di Hotel Sultan, Sabtu 30 November 2024.
Salah satunya, Cak Imin menyoriti penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 ini yang dinilainya banyak sekali unsur money politic atau politik uang.
“Kemarin kita semua prihatin pemilihan kepala daerah yang diwarnai oleh money politic kompetisi yang tidak sehat dan berbagai macam evaluasi yang harus kita lakukan bersama-sama sebagai kekuatan bangsa,” kata Cak Imin dalam sambutannya, Sabtu 30 November 2024.
Cak Imin pun mengingatkan kadernya dalam mengikuti kontestasi Pilkada tidak turut terbawa arus dalam money politic. Ia pun mengatakan Cagub Riau usungan PKB, Abdul Wahid yang unggul dalam beberapa lembaga quick count dari lawannya. Dia mengklaim kadernya itu bisa unggul tanpa harus mengeluarkan uang.
Kemudian, Cak Imin mengusulkan agar sistem pemilihan umum dapat diveluasi melalui revisi Undang-Undang Pemilu. Dia menyebut, usulannya direspons baik oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ya beliau, ‘ayo kita sempurnakan sistem pemilihan melalui UU’,” kata Cak Imin.
Tak hanya itu, Cak Imin menanggapi soal anggaran untuk makan bergizi gratis menjadi Rp10.000. Menurutnya keputusan Presiden Prabowo Subianto tersebut merupakan bagian dari simulasi.
“Itu proses simulasi, saya kira akan terus berkembang. Memang tahap awal kan hanya tersedia Rp51-70 triliun, ini tahap awal,” kata Cak Imin.
Berikut sederet pernyataan Ketum PKB yang juga merupakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat acara pembukaan Munas V Organisasi Sayap PKB dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Ungkap Prihatin, Pemilihan Kepala Daerah Diwarnai Politik Uang
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyoriti penyelenggaraan Pilkada 2024 ini yang dinilainya banyak sekali unsur money politic.
Hal tersebut dia ungkapan pada saat acara pembukaan Munas V Organisasi Sayap PKB, Perempuan Bangsa di Hotel Sultan, Sabtu 30 November 2024.
“Kemarin kita semua prihatin pemilihan kepala daerah yang diwarnai oleh money politic kompetisi yang tidak sehat dan berbagai macam evaluasi yang harus kita lakukan bersama-sama sebagai kekuatan bangsa,” kata Cak Imin dalam sambutannya.
Cak Imin pun mengatakan kadernya dalam mengikuti kontestasi Pilkada tidak turut terbawa arus dalam money politic.
Ia pun mengatakan Cagub Riau usungan PKB, Abdul Wahid yang unggul dalam beberapa lembaga quick count dari lawannya. Dia mengklaim kadernya itu bisa unggul tanpa harus mengeluarkan uang.
“Karena apa, kata dia cuman dua modalnya, pakai otak yang pertama, yang kedua pakai data,” ungkapnya.
“Pak Wahid ini tahu data salah satu untuk bocoran kita rahasia tapi hasil survei pakai uang itu minimal Rp300.000 baru bisa diterima kalau cuma Rp100.000 nggak akan diterima oleh rakyat karena tahu itu pak Wahid daripada uang 300.000 persoalan lebih baik tidak usah keluar karena memang enggak ada,” Cak Imin menambahkan.
Dia pun menyebut kadernya itu terbukti bisa menang di Pilgub Riau karena gagasan.
2. Banyak Fenomena Politik Uang, Cak Imin Sebut Prabowo Ingin Sempurnakan UU Pemilu
Cak Imin mengusulkan agar sistem pemilihan umum dapat diveluasi melalui revisi Undang-Undang Pemilu. Dia menyebut, usulannya direspons baik oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ya beliau, ‘ayo kita sempurnakan sistem pemilihan melalui UU’,” kata Cak Imin.
Usulan itu lantaran Cak Imin menilai dalam Pemilu banyak sekali fenomena politik uang atau money Politics yang dapat mengurangi kemulian dari kompetisi tersebut.
Di satu sisi, ia juga mengakui dalam pemilu membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga perlu dievaluasi kembali.
“Kita berharap sistem pemilihan kita harus dievaluasi sehingga tidak berbiaya tinggi dan saya juga sempat diskusi dengan pak presiden bagaimana agar pembelajaran pilkada kali ini dalam konteks penyempurnaan sistem dan penyempurnaan paket UU Pemilu dan paprol, UU politik,” tuturnya.
“Itu masuk dalam perbaikan-perbaikan sehingga tidak mengurangi kemuliaan kompetisi yang sehat,” kata Cak Imin.
3. Ungkap Ada Parpol Subsidi Rp20 M untuk Kader Maju Caleg
Cak Imin kemudian mengungkapkan pengalaman menarik saat berbincang dengan salah satu ketua umum partai lain.
Dalam pembicaraan tersebut, disampaikan bahwa partai tersebut membutuhkan dana hingga puluhan miliar rupiah untuk mendukung satu calon legislatif (caleg).
“Saya kemarin ketemu salah satu sahabat saya ketua umum (ketum) partai, sahabat dekat saya. Dia cerita satu orang subsidinya untuk caleg 20 miliar. Saya bilang kalau itu diserahin ke kader PKB, 1 orang 20 miliar minimal jadi 3 kursi bagi orang PKB,” ungkap Cak Imin.
Cak Imin menambahkan bahwa ketua umum partai tersebut terkejut mendengar hal itu. Ia menjadikan cerita ini sebagai gambaran keunggulan PKB, terutama dari segi efisiensi dan kekuatan kadernya, termasuk peran tokoh perempuan yang mandiri serta memiliki strategi jitu dalam merebut hati rakyat.
“Jaga itu, pelihara itu, kita tingkatkan bersama-sama menjaga dan merawat demokrasi dengan hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, optimisme ini harus terus menjadi semangat kita. Kita tetap harus menjaga militansi, cita-cita, ideologi, dan harapan menghadapi berbagai tantangan yang sangat sulit dan tidak pernah kita bayangkan,” terang Cak Imin.
4. Sebut Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10.000 Merupakan Awal
Lalu Cak Imin menanggapi soal anggaran untuk makan bergizi gratis menjadi Rp10.000. Menurutnya keputusan Presiden Prabowo Subianto tersebut merupakan bagian dari simulasi.
“Itu proses simulasi, saya kira akan terus berkembang. Memang tahap awal kan hanya tersedia Rp51-70 triliun, ini tahap awal,” kata Cak Imin.
Menurut dia, pemangkasan anggaran makan bergizi gratis hanya akan terjadi di awal-awal saja. Tapi pada akhirnya nanti pemerintah akan berupaya akan menambahkan anggarannya tiap tahun.
Cak Imin membantah keputusan Prabowo yang menetapkan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp10.000 bagian dari trial and error.
“Bukan trial ya memang harus begitu anggaran kita terbatas sehingga bertahap,” ucap ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
“Kita akan terus berusaha mengumpulkan anggaran supaya tiap tahun ini bertambah,” tambah Cak Imin.
5. Klaim Ada yang Ingin Adu Domba PKB, tapi Gagal
Cak Imin mengatakan ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba partainya. Namun pada akhirnya upaya tersebut gagal karena sosok yang ada di belakang partainya.
“Terima kasih kepada seluruh Perempuan Bangsa di seluruh Indonesia telah membantu merapatkan barisan mengokohkan kekuatan, dicoba diadu domba tidak pernah berhasil, dicoba digoyang Alhamdulillah tetap kuat dan kokoh,” kata.
Dia kemudian memamerkan prestasi PKB pada Pemilu 2024 karena keberadaan kaum perempuan.
“Banyak kader-kader perempuan bangsa yang terpilih berapa tadi untuk DPR RI, 16 DPR RI. Tepuk tangan untuk perempuan bangsa, untuk DPRD 297,” tandas Cak Imin.