Banda Aceh- Event kuliner yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 9-11 Juli resmi berakhir (11/7/2023). Event yang mengangkat tentang berbagai macam ragam kuliner khas yang berasal dari beberapa negara di seluruh dunia.
Event yang diselenggarakan di halaman AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ini bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) provinsi Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, dan pihak-pihak lainnya.
Selaku pihak yang bekerjasama dengan event kuliner ini, Disbudpar Aceh memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Karena dengan mengadakan event semacam ini akan membantu pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan untuk berkunjung ke Aceh. Terlebih lagi provinsi Aceh tengah bersemangat untuk bangkit dari bencana Covid-19 yang pernah melanda selama periode 2020-2022. Selama dua tahun tersebut, banyak destinasi wisata serta UMKM yang sebelumya ramai dikunjungi wisatawan, saat itu tidak diizinkan beroperasi bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi virus Corona.
Kini Aceh mulai bangkit dari masa-masa kelam pandemic. Pemerintah daerah Aceh melalui Disbudpar Aceh sedang gencar-gencarnya mempromosikan kembali destinasi-destinasi wisata Aceh dengan tujuan salah satunya adalah untuk memulihkan ekonomi masyarakat.
Disbudpar tahun ini memasang target besar, yakni ingin mendatangkan 2,5 juta wisatawan ke Aceh. Target ini tentunya butuh dukungan dari berbagai kalangan, dalam hal ini Unsyiah telah membantu mengadakan 6th International Food Festival 2023. Menurut Cut Nurmarita selaku Sekretaris Disbudpar Aceh, beliau mengatakan dalam kata sambutannya saat opening ceremony bahwa untuk memajukan pariwisata membutuhkan dukungan 3 kriteria diantaranya Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi. Event kuliner ini merupakan bagian dari salah satu kriteria tersebut yaitu atraksi.
Aksesibilitas yakni bagaimana ketersediaannya sarana transportasi, terutama transportasi ke lokasi destinasi wisata. Amenitas terkait dengan bagaimana hotel dan rumah makan tersedia. Atraksi adalah sebuah wadah untuk promosi dan memperkenalkan berbagai macam wisata
Event kuliner IFF ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Unsyiah yang seharusnya menjadi agenda kegiatan Dies Natalis Unsyiah pada bulan September. Namun pada tahun ini, sesuai dengan kesepakatan dengan pihak IMT-GT yang juga diselenggarakan dan Disbudpar Aceh yang berkolaborasi dengan IFF, maka event ini diselenggarakan diwaktu yang sama.
The 6th International Food Festival 2023 kali ini mengusung tema “Spicing up the world, promoting global food heritage to embrace harmony” dan dengan tagline “come for the food, stay for the fun”.
Event ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan dan memperkenalkan budaya-budaya melalui makanan dan minuman dan merangkul semua jenis makanan dari berbagai negara dalam satu wadah.
Selain menjadi ajang event kuliner, IFF juga akan dimeriahkan dengan berbagai macam agenda menarik open stage, cooking demo, talkshow, penampilan budaya, perlombaan, dan parade mahasiswa international Unsyiah.
Selama IFF ini berlangsung, event akan memperkenalkan dan menyajikan kurang lebih 40 stand makanan dan minuman, termasuk stand UMKM binaan Unsyiah yang berjumlah 8 stand dan UMKM lokal berjumlah 14 stand, stand mahasiswa asing berjumlah 11.
Pada hari penutupan, event ini ditutup dengan kata sambutan dari Hendra Halim selaku koordinator the 6th International Food Festival 2023 dan ucapan terimakasihnya kepada seluruh tenan dan panitia yang telah bekerja keras agar event ini berjalan dengan baik.
“Kami selaku koordinator kegiatan sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan the 6th International Food Festival 2023” tutur Hendra Halim.
Penyerahan hadiah kepada para pemenang perlombaan. (Foto:Redaksi/NF)
Kemudian, agenda berikutnya adalah pengumuman dan pembagian hadiah pemenang lomba desain poster, juara poster favorit, tenan favorit dan stand terbersih di IFF 2023.
Pemenang desain poster diraih oleh Ataya Zaskiya tentang “Food diversity presents the uniqueness of food around the world that creates harmony”. Juara poster favorit dimenangkan oleh Dita Fifah tentang “The important of diversity and unity in food and how it can create harmony”. Juara tenan favorit didapatkan oleh stand Hadramaut. Kemudian, pemenang stand terbersih diraih oleh Souffle Pancake.
Penyerahan hadiah pemenang diserahkan oleh Hendra Halim selaku koordinator acara dan Ria Ervilita selaku Project Planning and Collaboration Manager at Office of International Affairs Universitas Syiah Kuala.
Agenda berikutnya adalah Parade Internasional. Parade ini diikuti oleh partisipan dari tenan international yang ikut memeriahkan event kuliner IFF 2023. Rute parade ini dilaksanakan dengan berkeliling mulai dari Taman Gelanggang hingga finish ke AAC Dayan Dawood.
Panitia event IFF ini juga menginformasikan bahwa Disbudpar Aceh akan menyelenggarakan Aceh Culinary Festival (ACF) 2023 yang berlokasi di Taman Sulthanah Safiatuddin mulai tanggal 14-17 Juli 2023. ACF 2023 akan menampilkan makanan tradisional Aceh dari 23 kabupaten/kota. Event ACF diselenggarakan sebagai bentuk upaya merawat, melestarikan, dan memajukan kebudayaan, karena kuliner merupakan bagian dari sebuah kebudayaan.
Event ini berakhir dengan penampilan dari Slara band yang memeriahkan malam penutupan event the 6th International Food Festival. (Redaksi)